Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) beberapa kali erupsi dengan tinggi letusan 300 meter hingga 800 meter di atas puncak gunung pada Jumat.

Erupsi pertama Jumat pukul 05.19 WIB dengan tinggi letusan abu vulkanik teramati sekitar 300 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

Beberapa menit kemudian tepatnya pukul 05.50 WIB, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, itu erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.

Baca juga: Gunung Semeru erupsi lontarkan abu vulkanik setinggi 900 meter

"Semeru kembali erupsi pada pukul 06.14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.

Menurut dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 96 detik.

"Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 08.59 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak," tuturnya.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 127 detik.

Baca juga: PVMBG: Status Gunung Semeru turun dari siaga menjadi waspada

"Terjadi erupsi lagi pada pukul 12.22 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya.

Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca juga: Aktivitas Gunung Semeru didominasi gempa letusan

Selain itu, perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024