Tripoli (ANTARA News) - Seorang insinyur berkebangsaan Prancis tertembak mati di kota Benghazi di Libia timur, Minggu, kata sumber di rumah sakit.
Sumber di rumah sakit Al-Jala mengatakan, seorang pria Prancis berusia 49 tahun terkena tembakan tiga butir peluru dalam serangan yang terjadi di daerah Abedia, Benghazi pusat.
Korban yang tidak dikenal itu bekerja pada perusahaan yang melaksanakan proyek perluasan Pusat Kesehatan Benghazi dan sumber tersebut mengatakan bahwa dia sedang bersama rekan-rekannya saat serangan terjadi.
Kedutaan Besar Prancis di Tripoli yang dihubungi AFP mengatakan untuk saat ini "menolak memberi komentar."
Benghazi yang pada 2011 bergolal dalam revolusi yang menggulingkan diktator Moamar Kadhafi, sejak itu hampir setiap hari menjadi saksi serangan keamanan dan sasaran lain terhadap pemerintah pusat yang lemah dan sedang berjuang melanjutkan pemerintahan.
Barat juga menjadi sasaran serangan, yaitu pada 11 September 2012 dalam serangan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat yang menyebabkan Duta Besarnya Chris Steven serta tiga warga AS yang lain terbunuh.
Pada Desember lalu seorang guru berkebangsaan AS terbunuh di Benghazi dan dua petugas penjaga di Kedubes Prancis terluka oleh serangan bom mobil di luar kedutaan Prancis di Tripoli pada 23 April lalu.
Prancis terlibat dalam banyak pemugaran dan perluasan Pusat Kesehatan Benghazi sejak 2007 dalam proyek kerjasama.
Mantan Konsul Kehormatan Prancis di Benghazi, Jean Dufriche memimpin tim untuk ke Libia namun meninggalkan negeri itu setelah percobaan pembunuhan pada Juli 2003, demikian AFP melaporkan.
(SYS/M007/M014)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014