Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menemui komunitas usaha Prancis yang diwakili sejumlah pimpinan perusahaan besar dalam rangkaian lawatannya di Paris, Kamis (25/7) waktu setempat.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa Menhan Prabowo dalam pertemuan itu menjajaki peluang memperluas dan meningkatkan kerja sama dua negara.

"Kami melihat banyak peluang dan potensi untuk menjalin kerja sama yang lebih erat di berbagai sektor ekonomi, dan melalui dialog dan kolaborasi yang intensif, kita bisa menciptakan manfaat bersama yang signifikan bagi kedua negara," kata Menhan Prabowo saat memberikan sambutan dalam pertemuan itu, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Biro Humas Setjen Kemhan RI.

Dalam pertemuan itu, yang dikemas dalam acara Indonesia-France Business Executive Luncheon, Menhan Prabowo didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya N. Bakrie, Duta Besar RI untuk Prancis Mohamad Oemar, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sugiono, Anggota DPR RI Budisatrio Djiwandono, pengusaha Whisnu Wardhana, dan Rosan P. Roeslani, yang merupakan eks wakil menteri dan mantan duta besar RI.

Edwin, dalam siaran yang sama, menyebut pertemuan itu diharapkan dapat mempererat kerja sama ekonomi Indonesia dan Prancis, serta dapat berkontribusi positif bagi pembangunan dua negara.

"Kedua belah pihak sepakat untuk terus melanjutkan dialog dan kerja sama dalam mewujudkan visi bersama yang lebih maju dan sejahtera," kata Karo Humas Setjen Kemhan RI.

Baca juga: Menhan Prabowo melawat ke Prancis temui Presiden Macron
Baca juga: Menhan dan Dubes Arab Saudi sepakat tingkatkan kerja sama pertahanan


Erick Thohir, selepas pertemuan sebagaimana diunggah di media sosial pribadinya, menjelaskan bahwa Prabowo sebagai calon presiden terpilih menyampaikan langsung keinginannya untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi RI dan Prancis karena dia meyakini potensi yang ada masih cukup besar.

Erick menilai keinginan Prabowo itu merupakan wujud keberlanjutan dari pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.

Prabowo tiba di Paris, Prancis, minggu ini dan mengawali kegiatan resminya menemui Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Elysee, Rabu (24/7).

Indonesia dan Prancis menjalin hubungan diplomatik sejak September 1950, dan di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, Indonesia cukup banyak membeli alutsista dari Prancis, mulai dari pesawat tempur, kapal selam, hingga radar.

Dalam pembelian pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation, Indonesia pada awal 2024 resmi memborong 42 unit jet tempur itu setelah mengaktifkan kontrak pembelian secara bertahap pada September 2022 dan Agustus 2023. Unit pertama Rafale pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di Tanah Air pada tahun 2026.

Indonesia juga membeli 13 unit sistem radar GCI (ground control interception) dari Thales, yang dalam produksinya bekerja sama dengan PT Len Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan, pada bulan April 2024 juga mengumumkan pembelian dua unit kapal selam Scorpene Evolved dari Naval Group Prancis.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024