Batam (ANTARA News) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia dijadwalkan menghadiri seminar "Kemiskinan dan Lembaga Keuangan Internasional" yang diselenggarakan "International NGO Forum on Indonesia Development" (Infid) dan "International People`s Forum" (IPF), di Asrama Haji Batam Center 15-17 September 2006.
"Sekitar 30 BEM se-Indonesia telah menyatakan keikutsertaannya di pertemuan "Non Governmental Organizations" (NGos/LSM) itu, dan beberapa sudah berdatangan," kata Daniel Nafis dari Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), di Batam, Rabu.
Dikatakannya BEM se-Indonesia turut mengusung upaya penghapusan utang negara-negara miskin, termasuk negara Indonesia. Puncak kedatangan BEM dan NGOs/LSM, 14 September.
Ia memperkirakan jumlah peserta hadir di pertemuan NGOs/LSM sedunia akan mengalami penurunan dari 900 orang menjadi 500-600 saja, akibat panitia terlambat memperoleh izin dari pihak kepolisian.
"Ada beberapa negara yang menyatakan tidak hadir dipertemuan kali ini. Namun, hajatan berskala internasional tetap berjalan sesuai rencana," ujar Nafis.
Izin dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia No Pol : SI/YANMIN/685/IX/2006) yang telah diperoleh panitia menyebutkan telah dipenuhi segala hal dalam permohonan izin kegiatan yang diajukan.
Persyaratan yang ditetapkan Mabes Polri adalah kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta tidak menimbulkan kerawanan kamtibmas, terutama dalam lingkungan pelaksanaan kegiatan.
"Acara pembukaan, Jumat (15/9), direncanakan dibuka oleh Gubernur Provinsi Kepri dan Walikota Batam," kata Nafis.
Dikatakannya setelah pembukaan akan dilanjuti ucapan selamat datang dan penjelasan teknis dan nonteknis mengenai ARM dan IPF dengan pembicara Walden Bello dan Kwik Kian Gie.
Sementara itu, menjelang pertemuan NGOs/LS sedunia, kesibukan di Asrama Haji Batam Center sudah mulai terasa dan para perserta NGOs/LSM dalam dan luar negeri secara bergilir berdatangan ke tempat penyelenggaraan acara di Asrama Haji Batam Center.
Perutusan NGOs asal Hongkong yakni Hongkong CTU, yaitu Gorden Lam dan Kwok, telah hadir, termasuk beberapa LSM dari dalam negeri. Kesibukan itu pun terlihat di dalam dan luar Asrama Haji dengan pemasangan beberapa tenda dan pentas pertunjukan hingga di luar panggar Asrama Haji.
Selain itu, sistem keamanan juga mulai ditingkatkan dengan menanyai setiap tamu yang memasuki Asrama Haji baik dari satuan pengamanan (satpam) maupun aparat kepolisian dan intelijen. (*)
Copyright © ANTARA 2006