Dalam 15 bulan, kita telah berhasil mencapai kesepakatan substansial di berbagai isu runding...,
Jakarta (ANTARA) - Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU–FTA) berhasil mencapai kemajuan signifikan dengan disepakatinya hampir seluruh isu runding pada putaran ke-5 yang berlangsung pada 22-24 Juli 2024 di Malang, Jawa Timur.


Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI Johni Martha melalui keterangan di Jakarta, Jumat mengatakan, tim perunding kedua negara berhasil menyepakati tujuh isu runding yang dibahas pada putaran ini.

"Dalam 15 bulan, kita telah berhasil mencapai kesepakatan substansial di berbagai isu runding. Kesepakatan IEAEU-FTA ini nantinya menjadi pencapaian penting sebagai perjanjian perdagangan pertama Indonesia dengan mitra di
kawasan Eurasia," ujar Johnni

Perundingan putaran ke-5 pun menandai pencapaian penting, yaitu telah diselesaikannya 11 isu runding dari yang seluruhnya berjumlah 15 isu.

Sejak perundingan diluncurkan pada 5 Desember 2022, Indonesia dan EAEU telah berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan IEAEU–FTA ini dalam waktu dua tahun.

Putaran ke-5 merupakan putaran penuh terakhir dalam perundingan IEAEU–FTA dengan disepakatinya mayoritas isu runding.

"Selanjutnya, tim perunding kedua pihak akan berfokus pada upaya penyelesaian isu tersisa secara
intersesi," kata Johni.

Tujuh isu runding yang disepakati dalam putaran ke-5 perundingan IEAEU-FTA adalah teks Bab Perdagangan Barang, Sanitasi dan Fitosanitasi, Ketentuan Akhir, Ketentuan Asal Barang, Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, dan Penyelesaian Sengketa.

Sementara itu, isu tersisa yang belum disepakati antara lain teks Bab Ketentuan Awal dan Definisi Umum, Ketentuan Umum dan Kelembagaan, Pengamanan Perdagangan, dan Persaingan Usaha, termasuk pembahasan terkait finalisasi akses pasar yang menjadi bagian dari salah satu bab teks di atas.

"Delegasi dari kedua pihak menunjukkan fleksibilitas dan komitmen tinggi, namun tetap menjaga kepentingan nasional masing-masing, sehingga perundingan berjalan dengan efektif dan konstruktif," ucapnya.

EAEU terdiri atas Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Armenia, dan Belarus.

EAEU merupakan mitra dagang penting Indonesia, bukan hanya sebagai pasar ekspor nontradisional tetapi juga sebagai hub perdagangan internasional di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah.

Dengan perjanjian ini, akses pasar yang lebih baik ke negara-negara anggota EAEU memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan dan diversifikasi ekspor.

Pada 2023, total perdagangan Indonesia dan EAEU mencapai 3,8 miliar dolar AS. Nilai total perdagangan tersebut terdiri atas ekspor Indonesia ke EAEU sebesar 1,1 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari EAEU sebesar 2,7 miliar dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke EAEU pada 2023 adalah minyak sawit, kopra, perangkat televisi, serta mesin dan peralatan listrik. Sementara itu, produk impor Indonesia dari EAEU didominasi batu bara, pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, dan gandum.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024