Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat diperkirakan melemah setelah rilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) kuartal II-2024 yang lebih kuat dari perkiraan.
 
 
Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka turun 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.288 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.250 per dolar AS.
 
"Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data PDB yang menunjukkan kenaikan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan," kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
 
Lukman menuturkan PDB AS kuartal II-2024 tumbuh 2,8 persen, lebih tinggi dibandingkan perkiraan 2 persen.
 
Ekspektasi saat ini masih belum berubah, yakni hampir pasti bank sentral AS atau The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate pada pertemuan September 2024.
 
Selain itu, investor menantikan data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS Juni 2024 malam ini. PCE inti AS diperkirakan akan naik 0,1 persen secara bulanan atau month on month (mom) dan 2,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
 
Dia memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di rentang Rp16.225 per dolar AS sampai dengan Rp16.350 per dolar AS.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024