Salah satu peran yang bisa menjadi suatu pintu agar UMKM go global adalah peran serta dari diplomat dan Dubes yang ada di negara tersebut,
Jakarta (ANTARA) - Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) berharap agar para duta besar di berbagai negara dapat berperan sebagai pemasar sehingga produk UMKM dalam negeri yang memenuhi syarat dapat menembus ke pasar global.



"Penting sekali memiliki duta besar yang memiliki jiwa marketer yang tangguh sehingga begitu mereka memiliki tugas sebagai duta besar, harapannya bisa menjadi pintu terhadap perekonomian Indonesia, memasarkan segala bentuk hasil hilirisasi maupun produk UMKM kepada kancah dunia," kata Wakil Ketua Hubungan Internasional dan Ekonomi Repnas Hendy Setiono dalam sharing discussion dengan tema 'Mengurai Pekerjaan Rumah Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk Memberdayakan dan Mengembangkan UMKM' di Jakarta, Kamis malam.

Menurutnya, duta besar yang seharusnya ditugaskan untuk mengisi pos-pos di luar negeri adalah orang yang mampu mendobrak atau membuka pemasaran produk hilirisasi dan UMKM Indonesia di kancah internasional.

"Tentu harapannya diplomat bisa menjadi ujung tombak bagi kami pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produk-produk kerajinan, batik lokal kita, produk fesyen kita sampai dengan makanan khas Indonesia," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memiliki duta besar yang mempunyai mindset entrepreneur atau wirausaha.

Selain itu, harus berani diberi target ekspor hilirisasi produk-produk yang ada di Indonesia serta memperhatikan UMKM yang bisa menjadi show case di global.

Peran duta besar bagi Hendy sebagai pemasar yang sangat strategis sehingga produk hilirisasi UMKM bisa bisa dilirik oleh negara tempat di mana Dubes tersebut ditempatkan.

​​​​"Salah satu peran yang bisa menjadi suatu pintu agar UMKM go global adalah peran serta dari diplomat dan Dubes yang ada di negara tersebut," kata dia.

Repnas berharap agar diplomasi yang dibangun tidak hanya soal politik namun juga ada aspek yang mempertimbangkan UMKM utamanya yang sudah memiliki kesiapan dari segi standardisasi perizinan, packaging sehingga tembus pasar global.

"Ini perlu ada kerja sama strategis, perlu ada kerja sama yang baik antara pelaku ekonomi, pelaku UMKM dengan pemerintah pusat melalui diplomat dan atasan-atasan perdagangan di masing-masing negara untuk kemudian kita sama-sama bersinergi," terang Hendy.

Dia menilai, apabila hal itu berjalan baik, yang mendapatkan manfaat adalah negara serta pelaku UMKM itu sendiri, karena mereka akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnis tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga secara global.

Ia memberikan contoh hubungan Indonesia dengan Korea yang menurut Hendy, masih berbalik arah. Banyak generasi muda di Tanah Air yang sudah menggemari aktivitas dari Korea seperti K-Pop, budaya, hingga kuliner.

Bahkan termasuk dunia otomotif dan elektronik. Namun, Wakil Ketua Umum Kadin Surabaya ini menilai masih sedikit peran serta dari Indonesia untuk mengglobal terutama di Korea itu sendiri.

Oleh karena itu, Hendy menuturkan bahwa peran duta besar yang proaktif sangat diperlukan untuk membuka peluang dan jaringan bisnis bagi UMKM di pasar internasional. Hal ini akan memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sehingga besar harapan kami sebagai pelaku ekonomi, pelaku bisnis, pos tersebut diisi oleh anak-anak muda yang memiliki semangat lebih, yang memiliki jiwa semangat sebagai marketer tangguh sekaligus bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan UMKM Indonesia go global," ujar Hendy.

Para diplomat dan duta besar harus memiliki inisiatif untuk mencari peluang dan memperkenalkan produk-produk UMKM Indonesia di luar negeri.

Mereka juga harus bisa memberikan informasi pasar yang relevan kepada para pelaku UMKM di Tanah Air.

Dengan begitu, produk-produk UMKM yang memiliki kualitas tinggi dapat bersaing di pasar global dan mendapatkan tempat yang layak di hati konsumen internasional. Ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Repnas juga berharap dengan adanya dukungan penuh dari para duta besar, UMKM Indonesia dapat lebih mudah menembus pasar internasional dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024