Memilih mereka yang tidak peduli dengan urusan bangsa dan negara, hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompoknya atau partainya, berarti pilihan kita tidak tepat
Manado (ANTARA News) - Uskup Manado Mgr Josef Suwatan M.Sc menyerukan Umat Katolik untuk cermat memilih calon presiden dan wakil presiden serta calon anggota legislatif dalam Pemilihan Umum 2014.
"Pemilu adalah suatu peristiwa politik yang merupakan titik awal baru bagi penentuan masa depan bangsa dan negara Indonesia lima tahun mendatang, karena itu pilihan kita harus tepat," kata Suwatan dalam surat gembala tentang Pemilu 2014 yang dibacakan di semua gereja di Keuskupan Manado, Minggu.
Pilihan tepat dan cermat, kata Suwatan, artinya mereka yang terpilih nanti adalah mereka yang benar-benar memberi diri untuk perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara.
"Memilih mereka yang tidak peduli dengan urusan bangsa dan negara, hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompoknya atau partainya, berarti pilihan kita tidak tepat," kata Uskup Suwatan.
Kalau pilihan tepat, katanya, pemilih percaya akan menikmati masa depan yang lebih baik dari hari ini.
"Jika pilihan kita tidak tepat, berarti harus siap menghadapi masa depan yang lebih buruk dari hari ini," katanya.
Guna menentukan pilihan yang benar, kata Uskup Suwatan, penting untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang para calon yang ada, seperti agama, kesaksian hidup beriman, pengalaman dan keterlibatan dalam organisasi, pekerjaan atau profesi yang sementara ditekuni, kemampuan berpolitik khususnya dalam hal memperjuangkan kepentingan masyarakat umum.
Uskup Suwatan meminta seluruh Umat Katolik di Keuskupan Manado dengan wilayah kerja Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Tengah(Sulteng) dan Gorontalo, untuk mempersiapkan diri mengambil bagian dengan baik dalam pesta demokrasi.
"Saya menyampaikan ajakan untuk mempergunakan hak suara pada waktunya dengan baik dan benar," kata Uskup.
Gambaran masa depan, kata Suwatan, semua menginginkan hidup sejahtera lahir dan batin, hidup dalam kedamaian dengan siapa saja tanpa pandang bulu, menikmati terjaminnya kebebasan beragama serta mengalami keadilan karena diperlakukan sama di hadapan hukum.
Yang tak kalah penting, kata Uskup Suwatan, membangun bangsa tanpa korupsi, narkoba, perusakan lingkungan, serta menegakkan martabat hidup manusia yang menjadi korban tindakan pelecehan.
"Karena itu, masuklah dalam bilik pemungutan suara sambil memberikan pilihan pada mereka yang dipercaya mampu menjawab gambaran masa depan," kata Uskup.
Pewarta: Guido Merung
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014