Solo (ANTARA) - Hampir lebih dari 1.000 pengunjung tiap harinya memadati area Solo Technopark. Pusat inovasi dan inkubasi bisnis yang didirikan oleh Pemerintah Kota Solo ini, secara perlahan bertransformasi menjadikan ‘Kota Budaya’ itu turut beradaptasi seiring perkembangan zaman.

Menurut Pemimpin BLUD, Yudit Cahyantoro, Solo Technopark atau dikenal STP kini bukan hanya area co-working space, tempat berkumpulnya para pelajar, mahasiswa hingga para pekerja lepas atau freelancer beraktivitas di sana.

Lima tahun terakhir berbagai perusahaan, salah satunya perusahaan teknologi Shopee, juga menjadikan area dengan luas 5 hektare itu lokasi operasional mereka atau perkantoran bagi ribuan para pekerjanya. Ribuan tenaga kerja itu menempati dua gedung di area STP yakni Sembrani dan Gumarang.

Baca juga: Presiden Jokowi kunjungi Solo Technopark

Jumlah ini belum termasuk ratusan karyawan Shopee yang berada di Solo Paragon Mal.

“Untuk karyawan sendiri, maksimal itu di perkantoran Shopee sejumlah 1.700 karyawan. Sampai saat ini ada 1.300 karyawan yang terbagi menjadi tiga shift. Penyerapan SDM untuk warga Solo cukup besar (dari Shopee). Kebanyakan dari Solo,” kata Yudit, Kamis (25/7)

Yudit menerangkan, dalam menyerap tenaga kerja, Shopee menggandeng perguruan tinggi di kota Solo. Rekrutmen pun bukan sekadar semata-mata demi menyerap tenaga kerja lokal saja, tetapi Solo memang bisa dikatakan saat ini telah bersalin menjadi pusat ekonomi digital baru di Indonesia. Bahkan baru-baru ini, Shopee juga diketahui melakukan rekrutmen yang dilakukan di STP.

“Rekrutmen ada di sini dan menggandeng beberapa perguruan tinggi di Solo, kita ambil talentanya dari Solo semua,” kata Yudit.

Sebagai bukti, area Solo Technopark yang berdiri di lahan kurang lebih 5 hektare ini, sudah banyak perusahaan yang membangun tenant atau mendirikan bangunan untuk salah satu lokasi pengembangan bisnis.

Tidak hanya itu, menurut Yudit, STP saat ini seolah seperti landmark baru kota Solo bagi para milenial-GenZ. Pasalnya, STP telah dilengkapi fasilitas dan infrastruktur yang mendukung para muda-mudi beraktivitas hingga bekerja.

Dengan Shopee sendiri pun, lanjut Yudit, pihaknya rutin mengadakan kegiatan bersama seperti program pelatihan digital marketing, produksi konten dan hal-hal yang mendukung kemampuan digital masyarakat, baik yang tersertifikasi maupun non-sertifikasi. Maka tak heran, STP selalu ramai pengunjung bisa mencapai 200-300 orang tiap harinya.

“Sebenarnya tidak hanya hanya untuk Gen-Z, tapi untuk generasi-generasi yang lain. Cuma lingkungan dan kawasan uSTP ini dibuat untuk Gen-Z nyaman, seperti fasilitas olahraga.

Dengan adanya fasilitas podcast, pengembangan kreator konten, dan lain-lain itu ada di kawasan STP. Ini untuk menarikGen-Z ke STP,” kata Yudit.

Baca juga: Gibran optimistis hilirisasi Inggris bisa diterapkan di Indonesia

Baca juga: Penajam-Solo Technopark jalin kerja sama siapkan tenaga kerja kompeten

Baca juga: Degree Crypto Token buka pusat literasi gratis di Solo Technopark


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024