Tanjungpinang (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad seorang penjaga Mercusuar Pulau Terkulai Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), atas nama Yanto (31) yang jatuh ke laut saat menangkap ikan.

Korban ditemukan pada Kamis (25/7) sekitar pukul 14.30 WIB, dalam keadaan meninggal dan mengapung di perairan Pulau Terkulai. Tepatnya pada koordinat 00° 58.270' N 104° 22.901' E, dengan jarak sekitar 2,9 mil laut dari lokasi kejadian.

"Selanjutnya, jasad yang bersangkutan dievakuasi dan dibawa menuju RSUP Tanjungpinang oleh keluarga korban," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli, Kamis malam.

Fazzli menjelaskan korban Yanto dilaporkan jatuh ke laut dari kapal kayu (pompong) saat menjaring atau menangkap ikan di seputar Perairan Terkulai.

Baca juga: Tim SAR Banten temukan korban kecelakaan laut meninggal 

Baca juga: Informasi 50 etnis Rohingya meninggal di laut Aceh Barat belum pasti

Mulanya, korban berpamitan meminta izin dengan mandor penjaga Mercusuar Terkulai untuk menjaring ikan pada Rabu (24/7) sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, hingga Kamis pagi ternyata korban tak kunjung kembali.

Kapal pompong milik korban sempat ditemukan dalam keadaan kosong pada Kamis pagi atau sekitar pukul 07.30 WIB.

Selanjutnya mandor Mercusuar Terkulai melaporkan insiden hilangnya Yanto kepada Kantor SAR Tanjungpinang pada pukul 10.45 WIB.

Lalu, Tim Penyelamat Kantor SAR Tanjungpinang berjumlah lima orang langsung bergerak menuju lokasi kejadian menggunakan Rescue Car Type 2 dan RBB untuk melaksanakan pencarian korban.

Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur SAR gabungan, antara lain Kantor SAR Tanjungpinang, KSOP, Polair, KPLP Tanjung Uban, serta masyarakat setempat.

"Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup, seluruh unsur SAR gabungan yang terlibat dikembalikan ke pangkalan masing-masing dengan ucapan terima kasih," demikian Fazzli.*

Baca juga: Kemenhub fasilitasi pemulangan jenazah ABK meninggal di Republik Fiji

Baca juga: Polisi Bangka Barat imbau warga waspada cuaca ekstrem

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024