Masterclass of Partnership dirancang untuk memperkaya dan mengembangkan keahlian kolektif sumber daya manusia IHA
Jakarta (ANTARA) - Indonesian Heritage Agency (IHA) berkolaborasi bersama dengan Shanghai Art Collection Museum (SACM) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional pengelola museum melalui kegiatan “Masterclass of Partnership”.

Kegiatan masterclass yang berlangsung sejak pada 24-25 Juli 2024 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta ini diikuti  para staf komunikasi dan kemitraan dari berbagai unit museum di bawah naungan IHA.
 
Plt. Kepala IHA, Ahmad Mahendra melalui keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan kolaborasi dengan Shanghai Art Collection Museum merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya merealisasikan misi IHA dalam mereimajinasi museum dan cagar budaya di Indonesia.
 
"Ini khususnya pilar penyegaran kembali sistem kelembagaan melalui peningkatan profesionalisme dan kompetensi individu," kata dia.
 
"Masterclass of Partnership" menghadirkan para ahli dari SACM seperti Presiden SACM Hu Muqing, dan Kepala Departemen Hubungan SACM Marie Mao.
 
Fokus utama dari kelas utama kemitraan ini adalah untuk memfasilitasi transfer pengetahuan mengenai strategi kemitraan, kerja sama, dan alur kerja tim kerja sama dari SACM kepada IHA.
 
Ahmad Mahendra menambahkan Masterclass of Partnership dirancang untuk memperkaya dan mengembangkan keahlian kolektif sumber daya manusia IHA, terutama para profesional dalam bidang kemitraan dan sponsorship, sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan pengelolaan kelembagaan dan pengembangan kapasitas profesional individu.
 
Selain kegiatan “Masterclass of Partnership”, SACM juga akan mengadakan pameran temporer bertajuk "International Tour Exhibition of Chinese Traditional Fine Arts (Jakarta Station)" yang dijadwalkan berlangsung pada 6 September - 7 Oktober 2024 di Galeri Nasional Indonesia.
 
Presiden Shanghai Art Collection Museum, Hu Muqing, menyatakan sangat antusias dengan kolaborasi kami dengan IHA, khususnya dalam kegiatan 'Masterclass of Partnership'.
 
Dia menuturkan Tiongkok dan Indonesia memiliki sejarah persahabatan yang panjang, dan Jalur Sutra Maritim kuno pernah menghubungkan kedua negara dengan erat.
 
Menurut dia, pertukaran tingkat tinggi yang sering terjadi antara Tiongkok dan Indonesia, dan kepala kedua negara telah melakukan banyak kunjungan.

"Tujuan utama dari kelas master ini adalah untuk mempromosikan pertukaran pengalaman dan berbagi pengetahuan antara Museum Koleksi Seni Shanghai dan Galeri Nasional Indonesia, mengadakan diskusi luas dan mendalam mengenai tema pertukaran budaya internasional," demikian kata Hu.
 
Selain itu, kolaborasi antara kedua belah pihak juga diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi pengembangan kapasitas profesional dan institusional IHA dalam pengelolaan museum dan warisan budaya Indonesia.
Baca juga: Museum Kebaharian kenalkan sosok Ir Djuanda melalui penamaan ruangan
Baca juga: Pengelola luncurkan buku sejarah bangunan Museum Bahari
Baca juga: Menanti wajah baru museum menyongsong Jakarta sebagai kota global

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024