Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (Saksi) Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah Castro mendorong panitia seleksi (pansel) memberikan prioritas terhadap para pendaftar perempuan yang mengikuti seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029.

"Saya pikir yang menjadi penting juga bagaimana melihat pada perspektif perempuan ya. Pansel juga harus melihat atau memberikan catatan bagaimana prioritas terhadap para pendaftar yang perempuan," ujar Herdiansyah saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Dia menilai kehadiran perempuan sangat penting dalam lembaga antirasuah itu. Bahkan, menurutnya, ketua KPK sebaiknya perempuan.

Herdiansyah mengatakan setiap orang belajar keadilan dari perempuan sejak dari dalam kandungan di mana seorang ibu harus berbagi dengan bayinya.

Untuk itu, perspektif seperti ini harus dihadirkan dalam seleksi capim KPK. Sebab, perempuan harus menjadi prioritas dalam komposisi pimpinan KPK.

"Selama ini kan cuman satu, idealnya harus mayoritas," katanya.

Meski begitu, dia menuturkan tidak hanya sekadar sosok perempuan melainkan juga linear dengan ide dan gagasan untuk membenahi KPK.

Pansel Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK untuk periode 2024-2029 mengumumkan sebanyak 236 orang lulus seleksi administrasi capim KPK pada Rabu (24/7).

Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Yusuf Ateh memaparkan bahwa jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi capim KPK tersebut mencakup 74 persen dari seluruh pendaftar capim KPK yaitu sejumlah 318 orang.

Sementara itu, peserta yang dinyatakan lulus seleksi calon dewas KPK sebanyak 146 orang atau mencakup 71 persen dari total 207 pendaftar.

"Kalau kita bandingkan pendaftar yang lulus pada seleksi calon pimpinan sebelumnya ini terjadi kenaikan baik secara jumlah maupun prosentase," kata Yusuf dalam konferensi pers di lobi Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, pada Rabu.

Pada seleksi tahun 2019, dari jumlah pendaftar sebanyak 376 orang, yang dinyatakan lulus seleksi administrasi sebanyak 192 orang atau 51 persen.

Adapun komposisi pendaftar yang lulus seleksi administrasi berdasarkan jenis kelamin adalah 221 laki-laki dan 15 perempuan untuk capim KPK serta 130 laki-laki dan 16 perempuan untuk posisi calon dewas KPK.

"Kalau kita lihat komposisi berdasarkan institusinya, ini akademisi untuk capim maupun calon dewas nampaknya yang paling banyak, dan yang paling sedikit itu dari TNI," ujar Yusuf.

Nama-nama pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi diumumkan pada Rabu, 24 Juli 2024 melalui laman resmi Kementerian Sekretariat Negara dan laman KPK.

Pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi diwajibkan mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu tes tertulis, yang akan diselenggarakan pada Rabu, 31 Juli 2024.

Di tengah proses seleksi yang sedang berlangsung, pansel mengharapkan tanggapan dari masyarakat terhadap nama-nama peserta seleksi Capim dan Calon Dewas KPK periode 2024-2029 yang dinyatakan lulus seleksi administrasi.

Tanggapan masyarakat dapat disampaikan langsung ke Sekretariat Panitia Seleksi mulai 24 Juli-24 Agustus 2024 melalui laman Administrasi Panitia Seleksi Elektronik (APEL) atau melalui surel ke pansel.capim.kpk@setneg.go.id.

Baca juga: Pakar minta pansel lacak rekam jejak 236 orang lulus admin capim KPK

Baca juga: Pansel catat total 525 orang mendaftar untuk capim dan Dewas KPK

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024