HAN merupakan momentum penting untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi kita dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh dan berkembang

Jakarta (ANTARA) - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 tahun 2024 tingkat Kota Jakarta Barat menjadi momentum untuk meningkatkan kewaspadaan menghindarkan anak dari penyakit tidak menular (PTM).

Adapun PTM adalah penyakit yang tidak menular dari orang ke orang yang perkembangannya perlahan dalam jangka waktu panjang (kronis). Secara nasional pun PTM telah menjadi penyebab bagi 7,04 kematian dari tahun 2017-2022.

"Mengajak kita semua khususnya anak untuk jaga kesehatan baik fisik maupun mental dari dampak Penyakit Tidak Menular (PTM),” kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jakarta Barat Lisniawati Kuswanto dalam puncak peringatan HAN di Kantor Wali Kota setempat, Kamis.

Hal itu sesuai dengan tema peringatan HAN tahun ini agar "Anak terlindungi, Indonesia Maju" dan secara khusus untuk tingkat Jakarta Barat diangkat tema Kesehatan Ku Milik Ku.

Lebih lanjut, Lisniawati mengungkapkan bahwa HAN merupakan momentum penting untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi kita dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh dan berkembang.

"Tentunya juga antisipasi secara wajar sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan diskriminasi anak," kata dia.

Dengan tujuan tersebut, peringatan HAN diisi beragam. kegiatan, seperti lomba masak vegetarian jenjang SMKN, Seminar Gizi dan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja yang akan dilaksanakan 31 Juli 2024, lomba cerdas cermat SMP/MTs dan SMA/MA, lomba monolog SMA/MA, lomba karya ilmiah SMP/MTs-SMA/MA dan lomba poster digital SMP/MTs-SMA/MA.

Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto berharap momen HAN menjadi titik evaluasi agar anak memiliki badan serta mental yang kuat sebagai generasi masa depan.

“Saya berharap dengan peringatan HAN ini anak-anak khsusnya di Jakarta Barat memiliki masa depan yang baik, cerah. Badan yang sehat, jiwa yang kuat akan menjadi modal dasar anak-anak ke depan menjadi generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan,” ujarnya.

Uus mengajak seluruh siswa untuk tekun belajar sebagai persiapan masa depan.

“Insyaallah anak-anak kita akan jadi generasi penerus yang akan menyongsong era Indonesia Emas 2045. Maka itu, saya mengajak seluruh anak-anak untuk belajar dengan tekun, giat penuh semangat untuk menjadi generasi penerus masa depan yang baik dan cerah,” pungkas Uus.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, mengkampanyekan "Jakarta Berjaga" yang bertujuan untuk membangun kesadaran serta mengubah perilaku masyarakat usia produktif untuk mencegah penyakit tidak menular yang meningkat akibat gaya hidup tidak sehat.

"Kebiasaan atau gaya hidup sehat tersebut tentu perlu dipantau dan dimonitor sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawat di Jakarta, Minggu (28/4).

Untuk mendukung kampanye tersebut, Dinkes DKI Jakarta melibatkan sebanyak 25 agent of change atau agen perubahan dari kalangan pejabat birokrasi Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,​​​​​​pemengaruh (influencer), artis dan atlet disabilitas.

Ani berharap melalui agen perubahan dapat mendorong setiap individu untuk berkomitmen melakukan aktivitas fisik minimal 7.500 langkah per hari, mengubah gaya hidup sehat dalam kehidupan profesional dan melaksanakan aktivitas fisik dalam lingkungan kerja.
Baca juga: KemenPPPA: Ibu adalah aktor utama dalam pemenuhan hak anak
Baca juga: Kemenkominfo siapkan beragam langkah agar ruang digital ramah anak
Baca juga: 101 anak binaan di LPKA Bandung dapat remisi, satu langsung bebas

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024