IPO-nya ditargetkan Agustus.Medan (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara menyatakan, satu perusahaan asal Sumut akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada Agustus 2024.
"IPO-nya ditargetkan Agustus," ujar Kepala Perwakilan BEI Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution di Medan, Kamis.
Pintor enggan memberitahukan secara detail perusahaan tersebut. Yang pasti, dia menyebut perusahaan itu bergerak di bidang kesehatan yaitu rumah sakit.
Baca juga: Menkop UKM targetkan 10 UKM bisa IPO tahun ini Terkait lokasi, Pintor menyebut perusahaan itu tidak berada di Medan.
"Bukan di Medan, perusahaannya ada di wilayah tingkat dua, kabupaten-kota," kata dia.
Saat ini, kata Pintor, perusahaan tersebut sedang menjalani pemeriksaan dokumen di BEI.
Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu dilengkapi dari dokumen tersebut. Namun, secara umum semua dokumen yang diberikan sudah memenuhi syarat.
"Sebenarnya tidak ada masalah. Ada dokumen yang perlu dilengkapi, tinggal tunggu saja. Untuk IPO, perusahaan harus menyerahkan laporan keuangan selama enam bulan, lebih dari itu harus diaudit ulang. Nah, perusahaan yang mau IPO itu menggunakan catatan sejak bulan dua, jadi bulan delapan (Agustus-red) sudah berakhir," tutur Pintor.
Baca juga: Pertamina Geothermal realisasikan dana IPO Rp3,61 triliun per Juni
Jika resmi IPO, jumlah perusahaan Sumut yang sudah melantai di BEI bertambah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut mencatat, sampai April 2024, ada 12 perusahaan Sumut yang sudah IPO, termasuk satu yang menerbitkan obligasi.
Pada periode yang sama, pengumpulan modal melalui emisi di pasar modal dari perusahaan yang berbasis di Sumatra Utara telah tercatat mencapai jumlah Rp2,28 triliun.
Selain perusahaan rumah sakit tersebut, Pintor menyebut BEI Sumut sudah melakukan pertemuan "one on one" dengan sembilan perusahaan lain di Sumut yang berminat pada Januari-Juni 2024.
"Dari sembilan itu ada yang sudah layak, ada yang masih jauh (dari IPO-red). Kalau belum layak IPO, saya menyarankan tidak terburu-buru IPO daripada sahamnya digoreng atau bagaimana. Lebih baik perusahaannya dibesarkan dahulu," kata Pintor.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024