Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan lahan seluas 6.000 hektare terbakar di Riau.
Siaran pers BNPB yang diterima Antara News di Jakarta, Sabtu, menyebutkan data tersebut berdasarkan survei udara dan darat terpantau beberapa lokasi kebakaran lahan dan hutan di Riau.
BNPB juga melaporkan adanya sekelompok orang yang diduga membakar kawasan konservasi alam dunia Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bukit Batu di Kab Bengkalis dan Taman Nasional Tesso Nilo.
Dugaan tersebut terbukti dengan terpantaunya pondok-pondok yang dibangun oleh pembakar.
Beberapa koordinat lokasi kebakaran juga terdapat di perkebunan.
Kebakaran di Cagar Biosfer sangat parah. Asap tebal menyebar ke Kota Pekanbaru, Bengkalis, Siak, dan Meranti.
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Bengkalis tercatat 375 dan di Duri Field 500.
Artinya, angka tersebut menunjukkan tingkat pencemaran sudah pada tingkat berbahaya.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta mempercepat water bombing dan modifikasi cuaca (TMC).
Saat ini helicopter Sikorsky buatan Rusia masih di Malaysia. Diharapkan Senin (3/3) sudah bisa dioperasikan di Riau.
Selain itu, pesawat Casa 212 pada Senin juga diharapkan sudah berada di Riau untuk TMC.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014