New York (ANTARA News) - Angka inflasi yang rendah tetapi stabil untuk kawasan zona euro telah mendorong mata uang euro menguat terhadap dolar AS pada Jumat (Sabtu pagi WIB).
Harga-harga di wilayah euro naik pada tingkat 0,8 persen pada Februari, tidak berubah dari bulan sebelumnya, di tengah kekhawatiran bahwa ekonomi blok 18-negara itu bisa jatuh ke sebuah spiral deflasi.
Pada pukul 22.00 GMT (Sabtu pukul 05.00 WIB), euro berdiri di 1,3800 dolar, dibandingkan dengan 1,3710 dolar pada Kamis sore.
Dalam perdagangan siang hari euro sempat mencapai 1,3825 dolar, tingkat tertinggi sejak akhir Oktober tahun lalu.
Euro juga menguat menjadi 140,44 yen dari 140,05 yen, sementara dolar merosot menjadi 101,76 yen dari 102,15 yen.
Para analis mengatakan data inflasi zona euro mengurangi kemungkinan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan lebih memperlonggar kebijakan moneternya pada pertemuan minggu depan, dan itu memacu pembelian dalam mata uang euro.
Kepala ECB Mario Draghi menegaskan kembali pada Kamis bahwa ia tidak melihat bahaya deflasi karena tidak ada "bukti konsumen menunda rencana pengeluaran."
Meskipun tingkat inflasi masih jauh dari target bank sentral sebesar 2,0 persen, dia mengatakan, "kami jelas tidak deflasi, yang didefinisikan sebagai penurunan self-reinforcing dalam harga yang berbasis luas di seluruh item dan di seluruh negara."
Dolar terus menunjukkan pelemahan setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen sedikit lebih bijaksana tentang keadaan perekonomian pada Kamis.
Dia mengatakan dalam kesaksiannya kepada Senat bahwa rencana Fed untuk mengurangi stimulusnya tetap di tempat, tetapi menambahkan bahwa Fed mengamati data ekonomi untuk melihat apakah ada faktor lain di balik indikator lemah baru-baru ini selain cuaca musim dingin hanya parah.
Pound Inggris juga didorong lebih tinggi terhadap dolar, menjadi 1,6737 dolar dari 1,6688 dolar, sementara dolar merosot terhadap franc Swiss, dibeli 0,8797 franc dibandingkan dengan 0,8882 franc pada Kamis, demikian AFP.
(Uu.A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014