Program ini bertujuan untuk menyeragamkan standar materi pelatihan, meningkatkan kompetensi pendamping, serta mendorong kualitas produk dan usaha pelaku UMi
Jakarta (ANTARA) - Pusat Investasi Pemerintah (PIP), badan layanan umum di bawah Kementerian Keuangan, menggelar pelatihan untuk pendamping (Training of Trainers/ToT) pembiayaan ultra mikro (UMi) di 10 kabupaten/kota di Indonesia.

Pelaksanaan program tersebut dimulai dengan kegiatan Kick Off ToT Pendamping UMi Tahun 2024 di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

“Program ini bertujuan untuk menyeragamkan standar materi pelatihan, meningkatkan kompetensi pendamping, serta mendorong kualitas produk dan usaha pelaku UMi,” kata Direktur Utama PIP Ismed Saputra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Program ToT Pendamping 2024 akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berfokus pada pelatihan pendamping di 10 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kegiatan itu turut melibatkan delapan universitas dan lembaga inkubator, di antaranya Universitas Padjajaran, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Universitas Brawijaya, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Syah Kuala, Universitas Hindu Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Tahap kedua akan melibatkan pembentukan komunitas "Kedai UMi". Komunitas ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha UMi untuk saling berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan kualitas produk serta pemasaran.

Ismed mengatakan program ToT Pendamping diproyeksikan berlangsung selama lima bulan, dengan target pelatihan 55 pendamping dan implementasi kepada 110 pelaku usaha UMi.

Sebelumnya, Program ToT Pendamping telah diujicobakan pada tahun 2022-2023 di 20 kabupaten/kota. Hasilnya, program tersebut mampu membantu lebih dari 900 pelaku usaha UMi dalam hal legalitas dan pemasaran daring.

Metode Project Based Learning (PBL) yang diterapkan oleh Inkubator Bisnis Unpad juga disebut efektif meningkatkan kompetensi pendamping dalam berbagai aspek, termasuk SDM, kualitas produk, legalitas, dan pemasaran.

“Keberhasilan program ToT Pendamping mendorong kami untuk memperluas jangkauannya. Kami yakin, dengan menggandeng berbagai universitas dan lembaga inkubator, program ini dapat memberikan stimulasi inovasi dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha UMi,” ujar Ismed.

Baca juga: BRI komitmen membuka akses pendanaan pada pelaku usaha ultra mikro
Baca juga: Kisah agen Mitra UMi di Karawang, tambah penghasilan sekaligus bantu ekonomi warga
Baca juga: Kemenkeu catat 2.816 pelaku usaha di Bengkulu manfaatkan Program UMi

 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024