Aspek sumber daya manusia, terang Tjandra, meliputi ketersediaan dokter, perawat, teknisi kesehatan, serta tenaga lain yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.
"Tenaga itu bukan hanya dokter, bukan hanya perawat, tapi juga tenaga manajemen rumah sakit, tenaga reka medik, tenaga teknisi kesehatan, dan sebagainya," kata Tjandra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Kemudian, aspek sarana dan prasarana yang mencakup peralatan yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan dan aspek sistem manajemen pelayanan rumah sakit.
Baca juga: ARSSI meningkatkan pelayanan digital dan teknologi kesehatan
Baca juga: Menkes: Penerapan KRIS bertujuan beri pelayanan kesehatan lebih baik
"Harus ada sistem manajemen yang bagus artinya, pengaturan flow pasien, pengaturan pembayaran, dan ruangannya yang memenuhi standar-standar akreditasi," ujar Tjandra.
Terakhir, aspek keterjangkauan yang memastikan pelayanan kesehatan mudah didapatkan oleh semua lapisan masyarakat.
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) itu, akreditasi rumah sakit dapat menjadi indikator penilaian dari aspek-aspek pelayanan kesehatan.
"Akreditasi itu bagian dari kita menjaga mutu dan kalau mutu itu sudah berhasil dicapai dengan lulus akreditasi, harus terus berjalan, bukan ujian sesaat habis lulus sudah kelar. Akreditasi ada agar mutu itu ditingkatkan sesuai dengan standar yang ada," kata Tjandra.
Tjandra menjelaskan pemerintah bisa ikut berperan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit.
"Dia harus mempermudah sistem pengadaan dokter, mempermudah sistem pengadaan alat dan obat. Kan baru-baru ini ada cerita tentang obat di Indonesia itu mahal sekali dibandingkan dengan negara lain. Itu kan juga peran pemerintah besar di situ," ujar Tjandra.
Dalam penyediaan tenaga pelayanan kesehatan, kata Tjandra, lewat kolaborasi antar kementerian dan lembaga pemerintah bisa memfasilitasi pendidikan bagi calon dokter dan perawat serta mengatur distribusinya agar persebaran tenaga medis di Indonesia bisa lebih merata.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu juga mendorong peningkatan layanan BPJS guna memperluas keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara menyeluruh.
Baca juga: Pemerintah upayakan rumah sakit di kabupaten/kota bisa tangani stroke
Baca juga: Teknologi digital bantu rumah sakit hadirkan layanan berkualitas
Baca juga: Wapres: Indonesia perlu sistem pelayanan kesehatan sesuai akidah Islam
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024