Inaport akan membentuk koridor utama arus logistik di Indonesia dan nantinya diterapkan secara elektronik,"
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan "inaport" atau konektivitas layanan elektronik yang menghubungkan empat pelabuhan besar di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar bisa direalisasikan pertengahan 2014 saat memasuki semester kedua.
"Inaport akan membentuk koridor utama arus logistik di Indonesia dan nantinya diterapkan secara elektronik," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di sela-sela meninjau pembangunan Terminal Teluk Lamong, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, dalam jangka panjang Inaport akan diterapkan di seluruh pelabuhan, tetapi tahap awal baru menghubungkan empat pelabuhan utama, yakni Tanjung Priok Jakarta, Belawan Medan, Tanjung Perak Surabaya, dan Pelabuhan Makassar.
Saat ini, sejumlah pelabuhan yang dioperatori BUMN PT Pelabuhan Indonesia menerapkan sistem berbeda. Semisal Pelabuhan Tanjung Priok yang dioperasikan Pelindo II sudah melakukan uji coba inaportnet.
Sedangkan Pelabuhan Tanjung Perak yang dioperatori Pelindo III lebih menerapkan "windows system", yakni sistem kedatangan kapal secara terjadwal.
"Kita akan lihat persiapannya dalam satu dua bulan ke depan. Beberapa perusahaan pelayaran besar juga siap mendukung penerapan Inaport tersebut," tambah Wamenhub tanpa merinci sistem operasional Inaport itu.
Ia menambahkan penerapan sistem tersebut akan mampu menekan biaya operasional kapal hingga 30 persen, karena waktu tinggal kapal di pelabuhan semakin pendek, bahkan bisa "zero waiting".
Bambang Susantono juga berharap Terminal Teluk Lamong yang rencananya mulai dioperasionalkan secara penuh oleh PT Pelindo III (Persero) pada Agustus mendatang dapat mendukung penerapan sistem Inaport.
"Keberadaan Terminal Teluk Lamong sangat strategis dan menjadi salah satu pintu utama masuknya arus distribusi barang atau logistik ke Indonesia, baik dari berbagai daerah maupun luar negeri," ujarnya.
Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan "soft launching" atau masa pengenalan operasional Terminal Teluk Lamong dijadwalkan Mei 2014, tetapi baru untuk kapal-kapal domestik. Sementara operasional penuh ditargetkan Agustus mendatang.
"Untuk tahap awal, Teluk Lamong baru melayani kapal peti kemas domestik dan diharapkan pada Agustus 2014 sudah bisa beroperasi penuh," kata Djarwo.
Menurut dia, pengerjaan terminal multifungsi yang dibangun dengan investasi sekitar Rp3,5 triliun itu, sudah mencapai 85 persen.
Sejumlah peralatan pendukung, termasuk kantor operasional dan infrastruktur dermaga dijadwalkan sudah siap pada April mendatang.(*)
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014