Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berkomitmen untuk memberikan Golden Visa secara selektif sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim, ditemui usai peluncuran Golden Visa di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk menyeleksi calon pemilik Golden Visa.

“Paling tidak kan sekarang kita ada kerja sama dengan Interpol, dengan cekal, dengan lembaga anti-money laundry (pencucian uang). Ini ‘kan semua connect (terkoneksi) ke kita. Nah, inilah yang kemudian menjadi dasar untuk kita seleksi,” kata Silmy menjawab pertanyaan ANTARA.

Ditjen Imigrasi, sambung Silmy, tidak serta-merta memberikan Golden Visa dan tidak pula lepas tangan setelah visa jenis baru tersebut diberikan.

“Kita monitor jumlah uangnya bagaimana, terus apa yang dia lakukan (selama di Indonesia). Kita juga punya jajaran yang membidangi intelijen dan pengawasan,” ujarnya.

Dirjen Imigrasi menegaskan, langkah preventif itu dilakukan untuk memastikan penerima Golden Visa merupakan pelintas yang berkualitas baik (good quality travelers).

“Di samping kita kasih (Golden Visa), kita juga awasi bener nggak. Kalau semuanya aman, baik. Saya rasa itu hal yang bijak yang dilakukan agar kita tidak sembrono memberikan Golden Visa,” tutur Silmy.

Selain itu, Silmy juga mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen agar Golden Visa tidak disalahgunakan sebagai medium tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Hal tersebut dilakukan dengan kerja sama berbagai lembaga di dalam maupun luar negeri.

“Kayak sekarang saja kita punya kerja sama dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dan di internasional ‘kan juga kita ada hubungan,” katanya.

Diketahui, Presiden Jokowi secara resmi meluncurkan Golden Visa di Jakarta, Kamis.

Presiden berharap fasilitas Golden Visa segera disebarluaskan dan disosialisasikan secara masif agar dapat menjangkau investor dan talenta global yang berkualitas.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Golden Visa hari ini saya luncurkan dan saya mengundang warga dunia untuk datang berinvestasi dan berkarya di Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya.

Di samping itu, Presiden juga mengingatkan agar pemberian fasilitas Golden Visa kepada warga negara asing dilakukan secara selektif dengan memperhatikan kontribusi yang diberikan.

"Ingat, (Golden Visa) hanya untuk good quality travelers, sehingga harus benar-benar selektif dan benar-benar dilihat kontribusinya. Jangan sampai justru meloloskan orang-orang yang membahayakan keamanan negara, meloloskan orang-orang yang tidak memberi manfaat secara nasional," ujar Jokowi.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024