Serangan tersebut terjadi pada Selasa (23/7) malam.
Jumlah korban diperkirakan akan meningkat, karena ADF menahan sejumlah warga sipil yang tinggal di desa Ombele sebagai sandera, menurut laporan tersebut.
Beberapa bangunan di desa juga dilaporkan terbakar akibat serangan itu.
Pencarian korban lainnya telah berlangsung sejak Rabu pagi.
Didirikan pada tahun 1995, ADF beroperasi di Republik Demokratik Kongo dan Uganda, di mana kelompok ini terdaftar sebagai organisasi teroris.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh ADF membunuh ratusan warga sipil sejak tahun 2014.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: WHO : 1 juta anak Kongo terancam kekurangan gizi akut
Baca juga: PBB peringatkan situasi keamanan mengkhawatirkan di Kongo timur
Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024