Paris (ANTARA) - Sidang Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) ke-142 yang berlangsung pada Selasa (23/7) mengonfirmasi pembentukan Olimpiade Esports yang dijadwalkan akan digelar di Arab Saudi pada 2025.

"Ini sungguh merupakan era baru bagi IOC," kata Presiden IOC Thomas Bach. "Dengan konfirmasi pembentukan Olimpiade Esports oleh Sidang IOC, kami mengikuti laju revolusi digital."

Pada 12 Juli, IOC mengumumkan bahwa pihaknya telah bermitra dengan Komite Olimpiade Nasional (National Olympic Committee/NOC) Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Esports perdana di negara tersebut pada 2025, yang didukung oleh dewan eksekutif IOC dengan suara bulat.

"Komunitas esports, yang terwakili dalam Komisi Esports kami, dengan antusias terlibat dalam inisiatif ini. Ini adalah bukti lebih lanjut dari daya tarik merek Olimpiade dan nilai-nilai yang diperjuangkannya di kalangan anak muda," kata Bach.
 
      Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach berbicara dalam konferensi pers hari ke-1 Sidang Komite Olimpiade Internasional ke-142 di Paris, Prancis, pada 23 Juli 2024. (Xinhua/Hou Zhaokang)

"NOC Arab Saudi akan menghadirkan pengalaman yang luar biasa, bahkan jika bukan unik, di bidang esports ke dalam proyek ini. Kemitraan ini didasarkan pada Piagam Olimpiade dan nilai-nilai Olimpiade," tambahnya.

Menteri Olahraga sekaligus Presiden Komite Olimpiade dan Paralimpiade Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal menekankan pentingnya inisiatif ini.

"Komitmen kami terhadap esports merupakan cerminan dari dunia yang dihuni oleh kaum muda kita. Kini kita semua berkesempatan untuk mengukir sejarah Olimpiade yang baru bersama-sama," katanya.

"Kisah olahraga di Arab Saudi adalah sebuah kisah transformasi," imbuh anggota IOC Putri Reema Bandar Al-Saud, yang juga merupakan anggota dewan Komite Olimpiade dan Paralimpiade Arab Saudi.
 
   Thomas Bach menyampaikan pidato pada hari pertama Sidang IOC ke-142 menjelang Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, pada 23 Juli 2024. (Xinhua/Sun Fei)

"Dengan lebih dari 23,5 juta gamer, banyak di antaranya adalah perempuan, menyelenggarakan ajang Olimpiade Esports pada 2025 adalah perkembangan natural dalam perjalanan kami untuk membuka Arab Saudi kepada dunia dan dunia kepada Arab Saudi," katanya.

Arab Saudi dengan cepat menjadi pusat esports, menggelar berbagai turnamen internasional dengan tingkat partisipasi dan jumlah penonton global yang signifikan dalam dua tahun terakhir.

Menurut IOC, perencanaan untuk Olimpiade Esports akan segera dimulai, dengan fokus pada pemilihan kota dan tempat penyelenggaraan, judul gim, dan proses kualifikasi para peserta.

Selain itu, IOC akan membentuk struktur khusus untuk Olimpiade ini, yang berbeda dengan model Olimpiade tradisional, untuk menangani sifat unik esports dengan lebih baik.
 
   Sejumlah peserta menghadiri hari pertama kompetisi Olympic ESports Week 2023 yang diadakan di Singapura pada 23 Juni 2023. (Xinhua/Then Chih Wey)

Bach kembali membahas tentang Olimpiade Esports dalam konferensi pers pada Selasa, mengatakan bahwa "Ini jelas merupakan tonggak sejarah karena kita memasuki wilayah baru, tetapi kita memasuki wilayah baru ini dengan dasar yang sangat kuat.".

IOC mengadakan Forum Esports pada Juli 2018 menyusul penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Olimpiade keenam di Lausanne pada tahun sebelumnya, dengan perkembangan Esports menjadi topik utama.

Pada 2023, Pekan Esports Olimpiade digelar di Singapura, dan setelah itu Bach meminta Komisi Esports IOC pada Sidang IOC ke-141 di Mumbai, India, untuk mempelajari pembentukan Olimpiade Esports.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024