Moskow (ANTARA) - Aplikasi pesan Telegram telah menonaktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia, lapor koresponden Sputnik pada Rabu. Telegram telah mengaktifkan monetisasi untuk orang Rusia minggu lalu, memungkinkan mereka menerima 50 persen dari pendapatan yang dihasilkan dengan menampilkan iklan di channel mereka.

Saat ini, tab "monetisasi" tidak muncul lagi di bagian "statistik" pada Rabu.

Pada Maret lalu, Telegram meluncurkan apa yang mereka gambarkan sebagai "salah satu sistem penghargaan paling dermawan dalam sejarah media sosial."

Fitur ini memungkinkan pemilik channel publik dengan setidaknya 1.000 pelanggan untuk menerima setengah dari pendapatan iklan.

Perusahaan mengatakan bahwa fitur tersebut tidak akan tersedia di Rusia, Ukraina, Palestina, Israel, dan beberapa negara lainnya.

Channel Telegram adalah fitur yang memungkinkan pengguna Telegram untuk menyiarkan pesan ke khalayak luas secara serentak.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Apa itu aplikasi Telegram?
Baca juga: Cara download Telegram di semua perangkat
Baca juga: Dirjen Aptika sebut Telegram sudah respons penghapusan judi online

​​​​​​​

Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024