"Kami menangguhkan proyek untuk meninjau lebih lanjut guna memastikan bahwa sasaran pembangunan itu tidak berlawanan dengan penerapan hukum baru itu," kata juru bicara Bank Dunia David Theis melalui email kepada Reuters.
Bank Dunia sebagai lembaga yang memerangi kemiskinan, berkedudukan di Washington, biasanya menjaga jarak untuk tidak terlibat dengan urusan politik dalam negeri atau hal-hal seperti hak homoseksual.
Kepala Bank Dunia Jim Yong Kim kali ini mengirim surat elektronik kepada staf Bank Dunia yang menyebutkan bahwa lembaga itu menentang diskriminasi dan akan melindungi keamanan seluruh pegawainya.
Ia mengatakan, undang-undang baru Uganda itu bukan masalah tersendiri, ada 83 negara yang tidak mengakui homoseksual dan lebih dari 100 negara menganaktirikan perempuan.
"Dalam beberapa bulan mendatang kami akan mengadakan pembahasan yang lebih luas mengenai diskriminasi, manajemen dan sikap dewan terhadam masalah ini," kata Kim dalam email yang diperoleh Reuters.
Bank Dunia masih mempunyai proyek-proyek bernilai 1,56 miliar dolar di Uganda, negara yang tergolong paling miskin di dunia.
Penangguhan pinjaman itu dilakukan setelah Norwegia dan Denmark mengumumkan akan menahan bantuan ke Uganda terkait undang-undang tersebut.
Sejumlah negara donor lainya juga mengancam akan melakukan tindakan serupa sementara Amerika Serikat mengatakan sedang meninjau ulang hubungannya. AS adalah anggota terbesar Bank Dunia.
Kemarahan negara-negara Barat atas undang-undang baru itu membuat nilai tukar mata uang Uganda terpuruk dan memaksa bank sentral untuk melakukan intervensi selama dua hari berturut-turut.
(Uu.M007/A/H-RN)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014