Seoul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son hui dan Menlu Belarus Maxim Vladimirovich Ryzhenkov bertemu di Pyongyang pada Rabu, membahas situasi regional dan internasional, menurut Kantor Berita Sentral Korea (KCNA).

"Kedua diplomat tinggi tersebut saling bertukar wawasan mengenai situasi regional dan internasional secara mendalam," sebut KCNA, di tengah spekulasi kedua negara akan mempererat kerjasama trilateral dengan Rusia.

Namun kantor berita tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengetahui kedua negara memiliki hubungan erat dengan Rusia, kemungkinan para diplomat tersebut membahas perang Rusia di Ukraina.

Ryzhenkov tiba di Pyongyang pada Selasa dalam kunjungan kenegaraan empat hari.

Belarus, yang dipimpin oleh presiden otoriter selama 30 tahun, telah mendukung invasi Rusia ke Ukraina dan dianggap sebagai salah satu sekutu kuat Rusia. Negara ini juga merupakan salah satu negara tujuan Korea Utara mengirimkan pekerjanya di masa lalu, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang menentang program nuklir dan senjata Korea Utara.

Selama bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin September tahun lalu. Presiden Belarus Alexander Lukashenko menyatakan bahwa Belarus siap bergabung dengan Rusia dan Korea Utara dalam kerjasama tiga arah.

Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Korea Utara Yun Jong-ho juga mengadakan pembicaraan dengan Ryzhenkov, kata KCNA, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pembicaraan berfokus pada menjajaki cara untuk mengembangkan kerja sama ekonomi bilateral di bidang-bidang yang “tidak dibatasi” oleh resolusi DK PBB, seperti ketahanan pangan, pendidikan dan layanan kesehatan, demikian Telegraf Belarus melaporkan pada Kamis.

Kantor berita itu mengatakan Belarus ingin menyediakan makanan buatan Belarus untuk Korea Utara dan mengimpor kosmetik dari negara itu.

Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Kim Jong Un serukan hubungan lebih erat militer Korut-Rusia
Baca juga: Kim Jong Un terima delegasi militer Rusia
Baca juga: Mitra NATO di Indo-Pasifik adopsi pernyataan kutuk relasi Rusia-Korut

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024