Jakarta (ANTARA) - Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz menyadari bahwa mereka tidak akan memenangi apa pun hanya berdasarkan reputasi saat bermain bersama di Olimpiade Paris, tetapi mereka berjanji mengeluarkan segala daya upaya untuk mengatasi kurangnya persiapan.

Nadal, peraih medali emas tunggal putra pada 2008, akan berpasangan dengan Alcaraz di Roland Garros, dan juga ingin menambah gelar ganda yang ia menangi bersama teman dekatnya Marc Lopez di Rio pada 2016.

Juara Grand Slam 22 kali itu tak ingin berekspektasi tinggi menjelang Olimpiade terakhirnya, saat duo Nadal/Alcaraz bekerja sama untuk pertama kalinya.

"Saya memahami daya tariknya, harapan untuk melihat kami bermain bersama, (tetapi) jangan berpikir bahwa ini akan menghasilkan kesuksesan, saya pikir itu adalah sebuah kesalahan," kata Nadal, seperti disiarkan AFP, Rabu.

"Pada akhirnya Carlos tidak banyak bermain di nomor ganda dan saya juga tidak banyak bermain di nomor ganda atau tunggal," ujar petenis berusia 38 tahun itu dalam konferensi pers tim Spanyol di Kampung Atlet Olimpiade.

Baik Nadal maupun Alcaraz juga akan bertanding di nomor tunggal Roland Garros, di mana Nadal telah menjuarai French Open sebanyak 14 kali, sementara Alcaraz merebut gelar di Paris untuk pertama kalinya bulan lalu.

Baca juga: Medvedev bersemangat ikuti Olimpiade Paris meski tanpa bendera

"Kami percaya pada momen hebat yang dialami Carlos," kata Nadal.

Alcaraz mempertahankan mahkota Wimbledon 10 hari lalu, meraih Grand Slam keempatnya pada usia 21 tahun.

"Kami akan memberikan segalanya untuk mencoba dan setidaknya pulang dengan pikiran tenang karena telah melakukan segala yang kami bisa," ujar Nadal.

Alcaraz menyebut debutnya di Olimpiade di nomor ganda bersama Nadal adalah sebuah "mimpi."

Dia juga memberikan peringatan dan menegaskan bahwa kekuatan bintang mereka bukanlah jaminan mendapatkan medali.

"Yang bisa saya katakan adalah kami akan memberikan yang terbaik dari diri kami... dengan antusiasme yang besar, semoga kami bisa menikmatinya dan bermain bagus," kata Alcaraz, yang kembali mengalahkan Novak Djokovic di final Wimbledon tahun ini.

Djokovic yang meraih perunggu tunggal putra pada 2008 juga akan berada di Paris saat turnamen tenis Olimpiade digelar di lapangan tanah liat untuk pertama kalinya sejak Barcelona pada 1992.

Baca juga: Andy Murray konfirmasi pensiun setelah Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Serbia pastikan Djokovic mengikuti Olimpiade Paris 2024

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024