New York (ANTARA News) - Indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan baru pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pembeli mendorong saham-saham naik dibantu oleh pandangan positif hati-hati tentang ekonomi dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambahkan 74,24 poin (0,46 persen) menjadi 16.272,65, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 melewati tanda tertinggi sebelumnya pada Januari dengan kenaikan 9,13 poin (0,49 persen) ke rekor baru 1.854,29.

Indeks komposit teknologi Nasdaq mencapai tingkat terbaik sejak kehancuran dot-com pada 2000, berakhir naik 26,87 poin (0,63 persen) menjadi 4.318,93.

Analis memuji Yellen, yang mengatakan dalam kesaksian kepada sebuah panel Senat bahwa cuaca buruk bertanggung jawab atas beberapa data ekonomi lemah baru-baru ini.

Namun dia menambahkan bahwa Fed terus mengamati setiap tanda-tanda perubahan mendasar pada angka pertumbuhan, dan bahwa pihaknya bisa menyesuaikan rencananya untuk pengurangan program stimulus sesuai kebutuhan.

"Dia tampaknya sangat jelas bahwa jika perekonomian berubah menjadi buruk, The Fed akan mengubah sikapnya tentang pengurangan program stimulus besar," kata Peter Coleman, kepala pedagang di ConvergEx Group.

Setelah pasar tiga minggu menurun menyusul kenaikan sebelumnya, Coleman menambahkan, ketakutan koreksi yang signifikan "agak menghilang ... dan itu sepertinya kita kembali pada tren naik."

Saham peritel yang lama kesulitan, JC Penney, meroket 25,3 persen setelah mengatakan pihaknya beralih berada di jalurnya, mencatatkan pertumbuhan penjualan 2,0 persen pada kuartal keempat dan memproyeksikan pertumbuhan "pertengahan digit tunggal" untuk 2014.

Best Buy, pengecer elektronik, memulai hari dengan kenaikan lima persen, karena laba kuartalannya datang di 22 persen di atas perkiraan analis. Tetapi perkiraan penjualannya yang lebih lambat di paruh pertama mengirim sahamnya jatuh lagi, mengakhiri hari dengan kerugian 1,0 persen.

Laporan bahwa Badan Keselamatan Lalulintas Jalan Raya Nasional (HTSAN) membuka menyelidiki penanganan General Motors tentang penarikan mobil besar, mengirim saham pembuat mobil itu turun 0,2 persen.

Di antara pencetak keuntungan besar lainnya, Apple menambahkan 2,0 persen dan Verizon naik 2,5 persen.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS turun menjadi 2,64 persen dari 2,67 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,60 persen dari 3,63 persen.



Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014