Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal(Satreskrim) Polres Pidie, Aceh menyatakan telah mengambil sampel makanan untuk pengujian laboratorium terkait kasus dugaan keracunan massal pelajar Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Tgk Chik Dayah Cut Tiro di kabupaten setempat.

“Kita sudah mengambil barang bukti sampel nasi dan juga makanan dari pelajar yang dibeli di kantin sekolah untuk diuji ke laboratorium, kita menunggu hasil riset dari provinsi,” kata Kasat Reskrim Polres Pidie, AKP Dedy Miswar, di Pidie, Rabu.

Dedy mengatakan, terhadap siswa-siswi tersebut sudah dilakukan pengecekan, dan ternyata juga ada sebagian dari mereka tidak sarapan dari rumah.

Kemudian, mereka membeli makanan di kantin, dan sekitar 30 menit setelah itu langsung mengalami mual dan muntah usai mengonsumsinya.

Maka, untuk hasil penyebab sebenarnya baru dapat diketahui setelah proses pengujian sampel makanan tersebut keluar.

Sejauh ini, lanjut dia, terhadap penjual makanan di kantor sekolah tersebut juga sudah dilakukan pemeriksaan atau dimintai keterangannya.

“Penjual makanan juga telah kita mintai keterangan melalui Polsek Tiro, kebetulan penjual tersebut merupakan warga setempat,” ujar Dedy.

Sebelumnya, puluhan pelajar MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro Kabupaten Pidie, Aceh diduga mengalami keracunan massal usai menyantap nasi gurih dari kantin di lingkungan sekolah setempat.

Kemudian, pada siswa-siswi tersebut mengalami mual, pusing, muntah hingga ada yang lemas, akhirnya mereka harus dilarikan ke Puskesmas setempat.

Selanjutnya, 26 pelajar tersebut dilarikan ke IGD Rumah Sakit Tengku Abdullah Syafii (RS TAS) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, dengan pendampingan para orang tua murid.
Baca juga: Puluhan siswa di Sragen mual usai makan kudapan di acara sekolah
Baca juga: Polisi selidiki penyebab siswa SD keracunan di sekolah
Baca juga: 38 siswa sekolah olahraga Sumsel keracunan rujak mi

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024