Dalam parameter perencanaan geometrik jalan, yang menjadi acuan kita adalah kondisi yang ekonomis. Tapi ketika dihadapkan pada persoalan hak ulayat, kadang kita harus menempuh pekerjaan yang lebih sulit, pekerjaan galian yang cukup besar memakan biay
Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat memulai pembangunan ruas jalan baru di Distrik (Kecamatan) Mokwam yang menghubungkan antara Kampung Kwau ke Distrik Warmare.

Bupati Manokwari Hermus Indou didampingi Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf) Yosias Saroi menandai pembangunan ruas jalan baru tersebut dengan pemotongan ranting kayu, di Kampung Kwau-Manokwari, Rabu.

"Ruas jalan ini akan menjadi ruas jalan alternatif yang menghubungkan Distrik Mokwam, Distrik Warmare hingga ke Kabupaten Pegaf," katanya.

Ia mengatakan, ruas jalan yang menghubungkan dua distrik di Manokwari tersebut akan menjadi jalan terbaik menuju Kabupaten Pegaf karena ruas jalan bisa dilalui semua jenis kendaraan.

Berbeda dengan ruas jalan lama yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan khusus dobel gardan karena adanya tanjakan ekstrem yang bisa menimbulkan banyak kecelakaan.

"Karena itu kita mencari ruas jalan baru yang jauh lebih aman agar bisa kita lewati baik itu siang maupun malam. Ruas jalan baru ini untuk menjawab aspirasi masyarakat, karena ruas jalan yang lama sudah banyak memakan korban," katanya.

Ia meminta seluruh masyarakat adat yang dilalui ruas jalan tersebut untuk mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Nantinya setelah ruas jalan yang menghubungkan Distrik Mokwam dan Distrik Warmare selesai akan sangat membantu perkembangan wisata di Distrik Mokwam.

Setelah jalan terbangun banyak agenda pemerintah untuk pengembangan wisata di Distrik Mokwam, yang memiliki keindahan alam seperti air terjun, tempat pengamatan burung pintar hingga agrowisata perkebunan kopi.

"Selanjutnya setelah dibukanya ruas jalan baru ini kita juga berencana untuk membangun homestay yang dilakukan Dinas Pariwisata. Saya minta di daerah ini tidak boleh ada lagi yang berburu burung sembarang karena burung-burung itu justru aset kita," ujarnya.

Untuk pembangunan ruas jalan tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manokwari tahun ini mengalokasikan Rp9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) transportasi pedesaan.

Kepala Dinas PUPR Manokwari, Emba Rantelino menjelaskan, ruas jalan tersebut memiliki total panjang 12 kilometer yang sudah dibangun sejak 2023.

Pada 2023 Pemkab Manokwari berhasil membangun sepanjang 2,4 kilometer dengan jenis jalan padat agregat (japat) dengan anggaran Rp7 miliar.

Sedangkan tahun ini, dengan anggaran Rp9 miliar ruas jalan ditargetkan bertambah 3 kilometer. Paket pembangunan jalan tersebut sekaligus dengan pembukaan hutan.

Ia menambahkan, kendala yang sering dihadapi pada 2023 saat mengerjakan ruas jalan baru tersebut adalah kendala alam dan kendala sosial. Kendal alam adalah daerah tersebut sering hujan, yang membuat pengerjaan semakin sulit.

"Dalam parameter perencanaan geometrik jalan, yang menjadi acuan kita adalah kondisi yang ekonomis. Tapi ketika dihadapkan pada persoalan hak ulayat, kadang kita harus menempuh pekerjaan yang lebih sulit, pekerjaan galian yang cukup besar memakan biaya," ujarnya.

Baca juga: Penyerapan DAU Kabupaten Manokwari telah capai 40 persen
Baca juga: Petani Manokwari dapat bantuan padi gogo 300 hektare dari Kementan
Baca juga: Bandara Rendani Manokwari sudah gunakan landasan pacu 2.300 meter

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024