“Konsep sustainable city ini saya rasa harus diterapkan di lebih banyak kota-kota lainnya di seluruh Indonesia, karena setiap wilayah juga harus berupaya untuk melakukan transisi energi, bisa mengurangi emisi karbonnya,” ujar Dyah melalui video singkatnya, sebagaimana dipantau dari kanal TVR Parlemen, Jakarta, Rabu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah melihat pembangunan Ibu Kota Nusantara yang mengusung konsep kota berkelanjutan atau sustainable city.
Ia menilai kota-kota lain perlu mencontoh IKN untuk mengusung konsep yang ramah lingkungan.
Dyah mengapresiasi IKN yang dirancang mengintegrasikan pembangunan kota dan kelestarian alam di sekitarnya, serta menggunakan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan.
“Inovasi PLN, dalam hal ini untuk melistriki wilayah tersebut, salah satunya dengan mengoptimalkan energi terbarukan, yakni PLTS, berarti kan tenaga surya,” kata Dyah.
Lebih lanjut, Dyah Roro berharap progres pembangunan PLTS yang telah mencapai 10MW dari target 50MW yang dicanangkan pemerintah mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di IKN.
“Supaya wilayah sekitarnya tidak ada lagi gangguan listrik di masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan air, listrik, hingga jaringan internet akan siap digunakan saat pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Basuki mengungkapkan air minum mulai mengalir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (23/7), sehingga diharapkan dapat beroperasi penuh pada akhir Juli.
Selain itu, Direktur Utama PT PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi menyebut, kesiapan jaringan fiber optik sudah mencapai 90 persen untuk menyukseskan upacara HUT Ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca juga: Pembangunan kota harus menekankan ekonomi berkelanjutan
Baca juga: OIKN: Platform lalin berbasis AI bantu IKN capai kota berkelanjutan
Baca juga: OIKN: Transformasi mobilitas perkotaan kunci jadikan IKN berkelanjutan
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
