Banjarmasin (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BNNP Kalsel) berupaya terus menekan pasokan sabu-sabu dari jaringan Kalimantan Barat (Kalbar) yang asal barangnya dari Malaysia dan kerap menjadikan Kalsel pangsa pasarnya.

"Jaringan ini menggunakan jalur darat di Kalimantan untuk menyelundupkan narkotika, kami terus lakukan pemantauan guna menekannya," kata Kabid Pemberantasan BNNP Kalsel Kombes Pol Totok Lisdiarto di Banjarmasin, Rabu.

Totok menyebut sabu-sabu asal jaringan Kalbar masuk dari Malaysia dengan memanfaatkan jalur-jalur pelabuhan tikus di wilayah Kalimantan.

Untuk itu, Totok pun berkoordinasi dengan BNNP di wilayah Kalimantan, baik Kalbar sendiri maupun Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur serta Kalimantan Utara.

"Sinergi perlu dilakukan, termasuk dengan Kepolisian di Polda ataupun Polres melalui BNK setempat dalam upaya memberantas peredaran narkotika," tegasnya mewakili Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana.

Dalam periode Juni 2024, BNNP Kalsel telah mengungkap tiga perkara narkotika yang dikendalikan jaringan Kalbar.

Ada lima tersangka ditangkap berinisial HM (44), SY (44), SE (40), AR (50) dan SA (42) dengan total barang bukti disita 194,02 gram sabu-sabu.

Totok mengungkapkan pihaknya masih mengejar satu tersangka yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO) berinisial TU yang terlibat peredaran 80,17 gram sabu-sabu.

"DPO ini terdeteksi berasal dari Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dia memasok sabu-sabu ke Banjarmasin," ungkapnya didampingi Penyidik Madya BNNP Kalsel Kombes Pol Andri Koko Prabowo.

Adapun barang bukti 194,02 gram sabu-sabu tersebut hari ini dimusnahkan oleh BNNP Kalsel dengan disaksikan para tersangka.

Kabid Pemberantasan BNNP Kalsel Kombes Pol Totok Lisdiarto menjelaskan upaya pemberantasan jaringan narkotika.
(ANTARA/Firman)

Pewarta: Firman
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024