Penyebab longsor yang terjadi di bantaran Kali Bekasi karena kontur tanah yang labil sehingga mudah amblas saat debit air tinggi muncul,"
Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah melakukan pendataan terhadap titik longsor di bantaran Kali Bekasi untuk segera dilakukaan pemulihan.
"Titik longsor ini akan kita laporkan kepada pengelola Kali Bekasi yakni Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) supaya bisa segera ditanggulangi," kata Kepala Bidang Tata Air Kota Bekasi Nurul Furqon, di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, longsor yang terjadi di bantaran Kali Bekasi tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan, tapi juga kerugian materi warga akibat sejumlah bangunan di sekitarnya amblas akibat longsor.
Berdasarkan data Dinas Sosial setempat diketahui sedikitnya 51 bangunan mengalami longsor diterjang arus Kali Bekasi sepanjang Januari hingga awal Februari 2014.
Kondisi tersebut dialami warga yang tinggal di Kelurahan Margamulya, Telukpucung, Harapan Baru dan Jatirahayu.
"Penyebab longsor yang terjadi di bantaran Kali Bekasi karena kontur tanah yang labil sehingga mudah amblas saat debit air tinggi muncul," katanya.
Dikatakan Furqon, upaya penanggulangan bencana di sepanjang Kali Bekasi merupakan wewenang pemerintah pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum.
"Segera kita dilaporkan, agar cepat ditanggulangi," katanya.
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan Pemkot Bekasi telah menyalurkan bantuan berupa dana santunan kepada warga yang menjadi korban longsor di wilayah setempat.
Untuk kategori rusak sedang, Pemkot Bekasi memberikan bantuan Rp7,5 juta, sedangkan kategori bangunan rusak berat diberikan dana santunan Rp10 juta.
"Bantuan ini merupakan upaya kami untuk meringankan beban berat para korban. Saya menyadari pemberian dana tersebut hingga kini masih belum bisa untuk menyelesaikan persoalan yang ada, hanya untuk meringankan saja. Pemerintah turut prihatin terhadap bapak-ibu yang menjadi korban longsor," katanya.
(KR-AFR/E005)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014