kita selalu menempel di setiap modeling yang terus diciptakan, dikembangkan, ini kita selalu menempel di setiap program tersebut
Jakarta (ANTARA) - Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Tornanda Syaifullah mengungkapkan, pihaknya senantiasa melakukan pendampingan saat pembangunan proyek percontohan atau modeling program prioritas, agar keberlangsungan program berjalan sesuai aturan.
 
“Di mana itu posisi Inspektorat Jenderal (Itjen) tentu setiap modeling-modeling yang terus diciptakan dikembangkan ini kita selalu menempel di setiap modeling-modeling yang terus diciptakan dikembangkan ini kita selalu menempel di setiap program tersebut, artinya kita tetap melakukan auditnya,” ujar Tornanda dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu.
 
Tornanda menegaskan kehadiran proyek percontohan yang dibangun KKP merupakan sebuah inovasi untuk menghadirkan contoh yang baik bagi para pelaku usaha termasuk pebudidaya, yakni dalam prosesnya mengedepankan ekologi atau keberlanjutan lingkungan selain sisi ekonomi, sehingga dapat bermanfaat bagi negeri.

Modeling juga merupakan upaya dalam akselerasi pengembangan perikanan budi daya berkelanjutan serta mendongkrak produksi komoditas unggulan ekspor asal Indonesia.
 
Adapun KKP pada 2023 telah mengembangkan beberapa modeling yang meliputi Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di desa Samber-Binyeri, Papua; budi daya udang udang berbasis kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah; budi daya rumput laut berbasis kawasan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: KKP sepakat program makan bergizi gratis hadirkan menu ikan

Baca juga: KKP ungkap tren impor produk perikanan hingga Juni 2024 menurun
 
Sementara pada 2024, KKP telah meresmikan modeling budi daya ikan nila salin di Karawang, Jawa Barat serta penangkapan ikan terukur (PIT) di Kota Tual dan Kepulauan Aru, Maluku pada Juni.
 
Lewat sejumlah modeling yang dihadirkan itu Tornanda berharap, ke depan berbagai kementerian/lembaga dapat bekerja sama membangun modeling lainnya dengan skala yang lebih besar dan komprehensif.
 
Pasalnya sejumlah modeling yang telah dihadirkan KKP merupakan hasil gotong royong anggaran lintas unit atau direktorat karena keterbatasan anggaran. Dengan kolaborasi lintas K/L maka ia meyakini modeling yang dapat dibangun akan lebih berdampak secara luas bagi masyarakat.
 
“Ke depan kalau bisa itu ada modeling yang besar yang masing-masing K/L initerkait yang bisa membantu sehingga model-model yang akan dituju ini nantinya bisa termanfaatkan dengan baik,” pungkasnya.

Baca juga: KKP: Ekspor hasil perikanan semester I 2024 capai 2,71 miliar dolar AS

Baca juga: KKP: Nilai ekspor perikanan Maluku tembus Rp400 miliar semester I 2024

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024