Kalau kerjasama jelas kita dijanjikan bantuan alat senilai 550 juta Yen, kita akan berikan ke beberapa rumah sakit di Indonesia,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jepang memberikan hibah alat-alat kesehatan senilai 550 juta Yen kepada Indonesia yang akan disalurkan ke tiga rumah sakit.
"Kalau kerjasama jelas kita dijanjikan bantuan alat senilai 550 juta Yen, kita akan berikan ke beberapa rumah sakit di Indonesia," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron di sela-sela Medical Excellence Japan Seminar di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, alat-alat endoskopi dan tempat tidur rumah sakit akan ditempatkan di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Hasan Sadikin Bandung, dan RSUP Sanglah Denpasar.
Alat saja tidak cukup karena ia mengatakan kerjasama peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan menjadi yang sangat diharapkan. Arkhirnya ada kolaborasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Lebih dari itu, ia berharap kerjasama bidang kesehatan dengan Jepang tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat sehingga mendorong kesejahteraan.
"Sejauh ini sudah ada undangan diskusi yang dilakukan dokter-dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jepang. Saya sendiri sudah dua kali mengajar di Jepang di Tokyo University, jadi (kerjasama) ini cukup bagus," ujar Ali Gufron.
Terkait dengan jangka waktu kerjasama tersebut, ia mengatakan masih akan didiskusikan lagi secara lebih dalam.
"Ini baru penjajakan awal ya, tetapi ini satu langkah yang bagus untuk saling menguntungkan dua belah pihak. Dan kita harus ingat, dalam kerjasama itu Indonesia harus berdiri sama tinggi dengan negara mana pun termasuk Jepang, duduk sama rendah," ujar dia.
Karena itu, Ali mengatakan harus ada "win--win solution" tidak boleh Indonesia hanya menjadi konsumen. Harus ada proses alih teknologi, capacity building yang menjadi tidak terpisahkan dalam satu kerjasama.
Medical Excellence Japan Seminar yang merupakan Indonesia--Jepang Medical Collaboration tersebut selain dihadiri Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron, juga oleh Director General For Commerce and Information Policy METI Japan Ishikawa, Minister Charges daffaires ad interim Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Junji Shimada, dan Director of Medical Excellence Japan Makio Uchida. (*)
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014