Hanya saja dalam beberapa hari terakhir ini cuaca sangat cerah, jadi kucuran lava terlihat sangat jelas.
Sleman (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebutkan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir masih dalam batas aman.

"Kami mendengar bahwa beberapa hari ini ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi, untuk itu kami datang ke sini untuk memastikan kondisi dan kesiapan dalam penanggulangan bencana," kata Suharyanto di Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, Sleman, Rabu.

Menurut dia, dalam beberapa waktu ini memang aktivitas Gunung Merapi meningkat signifikan dengan beberapa kali terjadi luncurkan lava pijar dan awan panas guguran yang mengarah di sisi barat daya.

"Namun, luncurkan lava pijar maupun awan panas guguran yang terjadi paling jauh berjarak dua kilometer, sedangkan di sisi barat daya Gunung Merapi pemukiman warga terdekat berjarak delapan kilometer dari puncak," katanya.

Baca juga: Gunung Merapi luncurkan 132 kali guguran lava dalam sepekan

Baca juga: Bupati pantau kesiapsiagaan Posko Utama BPBD Sleman


Ia mengatakan dengan kondisi tersebut maka saat ini masih dapat dikatakan aman dan masyarakat dapat tetap melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.

"Namun, masyarakat yang beraktivitas di lereng Gunung Merapi, terutama yang masuk kawasan rawan bencana (KRB,) tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya.

Suharyanto mengatakan masyarakat di kawasan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, DIY maupun Magelang, Klaten dan Boyolali di Jawa Tengah tidak perlu khawatir yang berlebihan karena setiap ada perkembangan aktivitas vulkajik akan terus diinformasikan kepada masyarakat.

"Selama ini telah terjalin kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan instansi terkait seperti Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menyampaikan informasi setiap saat terkait perkembangan Gunung Merapi," katanya.

Sedangkan untuk langkah penanggulangan bencana, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga selalu berkoordinasi dengan BNPB.

Kepala PVMBG Hadi Wijaya yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya bersama BPPTKG setiap saat selalu memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

"Kami terus melakukan pemantauan setiap hari, dan setiap enam jam sekali memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi Gunung Merapi. Tujuan kami agar masyarakat tetap tenang dan selamat saat terjadi bencana," katanya.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan bahwa aktivitas Gunung Merapi saat ini masih pada level siaga sejak November 2020, dan hampir setiap hari terjadi luncurkan lava pijar maupun awan panas guguran.

"Hanya saja dalam beberapa hari terakhir ini cuaca sangat cerah, jadi kucuran lava terlihat sangat jelas. Selain itu kawasan barat daya Gunung Merapi merupakan daerah yang agak datar sehingga luncuran lava pijar seperti menyebar ke seluruh kaki Gunung Merapi, itu hanya di kawasan aliran sungai di barat daya Merapi," katanya.*

Baca juga: BPPTKG rekam 14 kali gempa guguran Gunung Merapi 

Baca juga: BPBD Sleman tingkatkan kapasitas mitigasi bencana warga lereng Merapi
 
Kepala BNPB Suharyanto mendapatkan pemaparan terkait wilayah sebaran luncuran lava pijar dan awan panas guguran Gunung Merapi dari Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dan Kepala PVMBG Hadi Wijaya di Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, Sleman, Rabu (24/7/2024). (ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto)

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024