Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) DR. dr. Sally Aman Nasution Sp.PD-KKV FINASIM FACP mengatakan hampir 80 persen penyakit yang banyak berkembang dan diderita pada usia dewasa sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi.

“Banyaknya perkembangan berbagai macam penyakit tidak hanya penyakit infeksi, non-communicable disease, penyakit degeneratif, penyakit metabolik menghabiskan biaya banyak, hampir 80 persen sebenarnya bisa dicegah, kenapa kalo bisa dicegah nggak diambil dari hulunya,” kata Sally dalam konferensi pers Kenali Penyakit Herpes Zooster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 di Kantor PB PAPDI Jakarta, Rabu.

Sally mengatakan porsi vaksinasi harus diperbesar karena cukup banyak penyakit yang berkembang sebenarnya bisa dicegah melalui vaksinasi dibandingkan dengan hanya memberikan pengobatan kuratif dan rehabilitatif yang semakin lama semakin mahal.

Kesadaran ini juga harus dibentuk mulai dari tenaga kesehatan dan dokter yang nantinya diharapkan akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pencegahan dari awal dan tidak datang ke dokter dalam keadaan yang lebih parah dan bisa mempermudah pengobatan.

Baca juga: PAPDI umumkan pembaruan rekomendasi jadwal vaksinasi dewasa

Baca juga: Ingat "HALO" untuk tahu vaksin yang dibutuhkan tubuh


“PAPDI ingin meningkatkan awareness terutama untuk para dokter dan tenaga kesehatan mengenai kondisi ini dan awareness masyarakat, nantinya diharapkan kondisi penyakit yang bisa dicegah bisa menjadi suatu yang diwajibkan, supaya dokter nggak menghadapi orang yang sudah sakit,” katanya.

Staf pengajar divisi kardiologi Departemen IPD FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini mengatakan salah satu vaksinasi yang diperlukan pada orang dewasa hingga lanjut usia adalah vaksin herpes zooster atau cacar api. Hal ini karena semakin bertambahnya usia, kekebalan tubuh akan semakin melemah ditambah dengan adanya penyakit penyerta atau komorbid.

Sally menjelaskan pada kelompok usia lebih lanjut memiliki kekebalan tubuh yang berbeda dengan usia dewasa muda sehingga memungkinkan tingginya risiko terkena penyakit seperti herpes zooster yang secara patofisiologis berbeda dengan influenza yang jika sudah muncul bisa memengaruhi kualitas pada kelompok lanjut usia.

“Ini virus reaktivasi jangan-jangan sudah ada di badan tinggal nunggu muncul, kalau sudah muncul nggak hanya gangguan di kulit tapi ada kelainan lain yang bisa menimbulkan ‘disabilitas’ karena ada rasa nyeri hebat yang memengaruhi kehidupan dan komplikasi lain,” jelas Sally.

Maka itu ia mengharapkan adanya edukasi kepada keluarga yang mempunyai anggota keluarga lanjut usia untuk melakukan vaksinasi tertentu untuk mencegah keparahan yang dapat menurunkan kualitas hidupnya.

PAPDI juga melakukan pembaruan jadwal imunisasi dewasa, terutama vaksin herpes zooster yakni mulai pada usia 19 tahun hingga lanjut usia atau 50 tahun ke atas.

Baca juga: PAPDI ingatkan vaksin HPV penting untuk mencegah kanker serviks

Baca juga: PAPDI minta cakupan vaksinasi primer terus ditingkatkan

Baca juga: Nyeri pasca-cacar api tidak bisa hilang 100 persen

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024