Washington (ANTARA) - Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mengumpulkan dana lebih dari 806 juta dolar AS (sekitar Rp13 triliun) untuk tahun fiskal 2025 guna meningkatkan kehadiran diplomatik AS di seluruh Asia Selatan dan Tengah, kata Asisten Sekretaris Negara untuk Urusan Asia Selatan dan Tengah, Donald Lu, dalam sidang kongres pada Selasa. "Presiden meminta 585,7 juta dolar AS (sekitar 9,5 triliun rupiah) untuk Asia Selatan," kata Lu kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR AS.

"Di Asia Tengah kami meminta 220,7 juta dolar AS ( sekitar 3,5 triliun rupiah)." kata Lu menambahkan.

Lu menjelaskan bahwa pendanaan tersebut akan digunakan untuk memperkuat partisipasi negara-negara di wilayah tersebut dalam kelompok Indo-Pasifik yang terdiri dari Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India.

Lu menyatakan, mereka akan membantu memberikan transparansi fiskal dan manajemen utang untuk negara-negara di wilayah tersebut.

Pendanaan itu juga akan memungkinkan Pemerintah AS mempertahankan tingkat bantuan yang kuat guna mendukung kemerdekaan dan integritas wilayah negara-negara mitra di Asia Tengah, termasuk bantuan untuk keamanan perbatasan dan program kontra-terorisme mereka, tambah Lu.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: China peringatkan negara Asia untuk waspada terhadap strategi AS
Baca juga: Media pemerintah China tuduh wapres AS berusaha pecah belah Asia
Baca juga: Amerika Serikat janjikan 259 juta dolar untuk sekutu di Asia Tenggara


Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024