Kami akan berhadapan dengan 25.000 penonton yang mendukung tim tuan rumah. Atmosfer itu sangat mengkhawatirkan meski kami harus menyiapkan diri.
Turin (ANTARA News) - Sejarah memusuhi Trabzonspor. Sejarah sebagai gerak perkembangan ke arah kejayaan dan kemenangan justru tidak sedang memihak kepada skuad asal Turki itu.
Lawannya, justru Juventus yang sedang menikmati kemerdekaan semerdeka-merdekanya. Kedua tim sama-sama memiliki kebebasan menafsirkan teks berjudul laga kedua babak 32 besar Liga Europa yang digelar di Stadion Huseyin Avni Aker pada Rabu waktu setempat, atau Kamis dini hari, pukul 03.05 WIB. Pertandingan ini akan ditayangkan SCTV.
"I Bianconeri" berpeluang lolos, sementara lawannya berusaha keluar dari defisit dua gol. Skuad elite asal Serie A itu mengalahkah Trabzonspor 2-0 di laga pertama lewat gol yang disarangkan oleh Pablo Daniel Osvaldo dan Paul Pogba di Turin pekan lalu.
Penampilan Carlos Tevez dan kawan-kawan terus meroket. Pasukan asuhan pelatih Antonio Conte itu kini bertengger di klasemen Serie A dengan selisih sembilan poin dari AS Roma.
Sementara, salah satu klub elite Turki itu punya modal tidak kecil. Mereka bertanding di kandang di hadapan para pendukung setianya. Tentu, semangat para pemain tuan rumah berkobar meski mereka dituntut menang dengan selisih tiga gol atau lebih.
Trabzonspor tak sekalipun pernah mencecap kekalahan di tujuh laga Liga Europa, sementara barisan pasukan asuhan Conte tidak pernah menang dalam empat pertandingan yang digelar di kandang lawan.
Tidak heran bila Juventus kerapkali digadang-gadang sebagai tim ingin unjuk gigi di planet bola Eropa. Mereka terus merintis langkah menuju final yang direncanakan akan digelar di Juventus Stadium.
Ketika tim asuhannya sedang menghitung pundi-pundi kemenangan, Conte justru memompa semangat punggawa Juventus untuk terus tampil gemilang, utamanya menghadapi laga di babak kedua ini.
Kebalikannya, tim asuhan Mandirali kini terdampar di peringkat ketujuh Liga Turki, tertinggal 15 poin dari pemimpin klasemen Fenerbahce.
Situasi kebatinan kubu Trabzonspor baru saja digundang prahara. Mereka baru saja menjalani transisi kepemimpinan dari Mustafa Akcay kepada Mandirali pada awal bulan ini.
Data dan fakta kedua tim:
* Bianconeri tersingkir dari kompetisi Liga Champions setelah sebelumnya kalah 0-1 dari Galatasaray.
* Di Turin dalam laga babak pertama Piala Europa, Pablo Osvaldo (menit 16) dan Paul Pogba (90+4) memberi nestapa kepada Trabzonspor.
* Trabzonspor telah melakoni 13 laga melawan tim asal Italia dengan beroleh tiga kali kemenangan, lima kali imbang dan lima kali kalah. Mereka belum pernah menang dalam lima laga kandang melawan tim asal Serie A (tiga kali imbang, dua kali imbang).
* Juventus telah menjalani sembilan pertandingan melawan tim asal Turki dengan menorehkan catatan empat kali menang, tiga kali imbang dan dua kali kalah.
* Trabzonspor tidak terkalahkan dalam 12 kali pertemuan di ajang laga Eropa musim ini (sembilan kali menang, tiga kali imbang), meski tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan di kandang (empat kali menang dan tiga kali imbang).
* Juventus belum pernah menang dalam empat pertandingan tandang di kompetisi Eropa (sekali imbang dan tiga kali kalah).
* Pemain depan Juventus Fernando Llorente akan genap berusia 29 tahun dalam malam pertandingan ini.
* Martin Cáceres dan Didier Zokora pernah bermain dalam satu tim di Sevilla FC pada musim 2010/2011.
* Juventus menjadi salah satu dari tiga tim yang pernah memenangi kompetisi ini sebanyak tiga kali, selain FC Inter Milan (1990/91, 1993/94, 1997/98) dan Liverpool FC (1972/73, 1975/76, 2000/01).
* Pemain Juventus Andrea Pirlo telah tampil dalam 122 pertandingan di ajang UEFA.
* Sejak Agustus 2004, hanya ada satu tim yang mampu mengalahkan Juventus di Turin, yakni Bayern Muenchen yang menang 4-1 di babak penyisihan Liga Champions musim 2009/2010, kemudian 2-0 di kuarter-final musim 2012/2012. Rekor Juventus yakni 19 kali menang, 13 kali imbang dan dua kali kalah.
* Trabzonspor menerima pengunduran diri pelatih Mustafa Akcay pada awal Februari menyusul hasil buruk di ajang liga domestik. Mantan asistennya Hami Mandirali ditunjuk sebagai pelatih klub itu.
* Mandirali, pemain berusia 45 tahun itu tampil sebagai pemain legendaris klub itu dengan menempati posisi sebagai gelandang serang. Ia dikenal sebagai "raja tendangan bebas". Ia turun membela timnas negaranya dalam 49 pertandingan.
* Antonio Conte membawa Juventus merebut gelar di ajang Serie A sejak menangangi mantan klubnya itu pada 2011. Pelatih berusia 44 tahun itu memulai kariernya sebagai gelandang bersama Lecce. Ia kemudian memperkuat Juventus dari 1991 sampai 2004, memenangi lima gelar Serie A, Piala UEFA 1992/1993, dan Liga Champions pada 1995/1996. Ia pernah menangani US Arezzo, AS Bari, Atalanta BC dan AC Siena.
Komentar dua pelatih:
Hami Mandirali (Trabzonspor):
"Menoleh laga yang kami jalani di Turin kali lalu, saya mengatakan bahwa kami kebobolan dua gol karena kami kurang beruntung. Kami tampil baik di babak kedua, meskipun akhirnya kalah. Kami memainkan gaya sepak bola menyerang."
"Saya tidak ingin mencampuri kerja para wasit. Saya hanya ingin mengulangi bahwa gol ke gawang kami dalam pertandingan di Turin adalah gol yang tidak sah."
"Sekarang kami ingin memberi sesuatu kepada fans. Kami akan menghadapi Juventus dengan gaya bermain yang sama ketika kami bertanding di babak kedua di Turin."
"Antonio Conte punya banyak pemain terbaik di dunia, meski saya tidak juga gentar. Satu hal yang pasti, bahwa filosofi kami yakni tampil menyerang. Juve tentu tampil kokoh"
Antonio Conte (Juventus):
"Kami tidak datang ke Turki hanya untuk mempertahankan kemenangan 2-0 tempo hari, meski kemenangan tentu dapat menghantar kami lolos ke babak selanjutnya."
"Menang 2-0 di leg pertama tentu hasil yang cemerlang. Sangat penting meraih kemenangan di kandang tanpa kebobolan. Inilah tujuan kami."
"Kami akan berhadapan dengan 25.000 penonton yang mendukung tim tuan rumah. Atmosfer itu sangat mengkhawatirkan meski kami harus menyiapkan diri. Ini bukan kali pertama kami menghadapi pertandingan seperti ini."
"Di leg pertama, para pemain belum sepenuhnya tampil maksimal. Saya berharap pertandingan besok, penampilan kami terus membaik. Jika kami tampil baik, kami bakal melaju dalam kompetisi ini, meski saya harus juga merotasi susunan pemain, agar terhindar dari resiko kelelahan."
"Pertandingan ini demikian bernilai, karena itu mereka akan turun dengan komposisi pemain berpengalaman di ajang kompetisi Eropa. Saya berusaha tampil tegar, dengan begitu kami berusaha tampil lebih bersabar dan siap bekerja lebih keras."
Prediksi hasil pertandingan (Goal.com):
* Trabzonspor AŞ 0-2 Juventus (25,37 persen)
* Trabzonspor AŞ 1-2 Juventus (11,46 persen)
* Trabzonspor AŞ 0-3 Juventus (10,24 persen)
Head to Head
UEFA Europa League EL)
20 Feb 2014 Juventus 2 - Trabzonspor AŞ 0
Lima laga terakhir:
Trabzonspor AŞ
23 Feb 2014 Trabzonspor AŞ 2 - Kayserispor 1 TUR1
20 Feb 2014 Juventus 2 - Trabzonspor AŞ 0 EL
15 Feb 2014 Kardemir Karabük 2 - Trabzonspor AŞ 2 TUR1
9 Feb 2014 Trabzonspor AŞ 2 - Akhisar Bld. 4 TUR1
3 Feb 2014 Çaykur Rizespor 0 - Trabzonspor AŞ 0 TUR1
Juventus
23 Feb 2014 Juventus 1 - Torino 0 ITA1
20 Feb 2014 Juventus 2 - Trabzonspor AŞ 0 EL
16 Feb 2014 Juventus 3 - Chievo 1 ITA1
9 Feb 2014 Hellas Verona 2 - Juventus 2 ITA1
2 Feb 2014 Juventus 3 - FC Internazionale 1 ITA1
Prediksi hasil laga menurut editor Antaranewss.com:
Trabzonspor: 0
Juventus: 2
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014