Surabaya (ANTARA News) - Menyusul sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI terkait aksi kerusuhan suporter di Stadion Tambaksari Surabaya pada 4 September lalu, tiga elemen suporter yang ada di Surabaya dibubarkan pengurus Persebaya. Langkah tegas itu diambil Ketua Umum Persebaya Arif Afandi, Selasa petang, terkait rencana melakukan reorganisasi total terhadap suporter di Surabaya dalam waktu dekat ini. "Mulai saat ini, suporter Surabaya mulai dari nol lagi dan tidak ada lagi yang namanya elemen suporter. Semuanya dibubarkan dulu sampai nanti terbentuk wadah organisasi yang baru," katanya kepada wartawan. Reorganisasi suporter merupakan satu dari tiga langkah strategis yang dicanangkan pengurus "Bajul Ijo", pasca keluarnya sanksi Komdis PSSI yang melarang Persebaya bertanding di wilayah Jatim selama satu tahun. Selain itu, kelompok suporter bonekmania juga dilarang memasuki stadion manapun di seluruh Indonesia selama tiga tahun. "Silakan kalau elemen suporter menolak dibubarkan, tapi bagi kami saat ini, suporter Persebaya sementara tidak ada sampai langkah reorganisasi tuntas," tegas Arif Afandi yang juga Wakil Walikota Surabaya itu. Selama ini, terdapat tiga elemen suporter di Surabaya yakni Barisan Fanatik Suporter Surabaya (B-Fazter`s), Suporter Arek Suroboyo (SAS) dan Persebaya Fans Club (PFC). Ketiga elemen suporter itu memiliki anggota lebih dari 8.500 orang dan terdaftar dengan baik. Arif mengatakan langkah pembinaan terhadap suporter sebenarnya sudah sering dilakukan, namun tidak membuahkan hasil maksimal. "Harusnya suporter itu mendukung tim, bukan malah membebani atau merugikan tim, juga masyarakat. Karena itu, sebutan bonekmania harus dihapus dan diganti nama baru yang punya konotasi lebih baik dan santun," tambahnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006