London (ANTARA) - Menteri Pertahanan Inggris John Healey, Selasa (23/7), menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap strategi pertahanan yang "mengutamakan NATO" dalam pidatonya di Konferensi Perang Darat RUSI 2024.

Healey menekankan pentingnya kerja sama internasional, khususnya mengingat konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan "agresi yang lebih luas" yang dilakukan Rusia.

"Inggris selalu lebih kuat ketika kita bekerja sama dengan negara lain," kata Healey, menyoroti perlunya upaya pertahanan kolektif di dalam NATO.

Dia mengutip situasi kritis di Ukraina sebagai pendorong utama strategi tersebut, dan mengklaim adanya ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Healey berbagi rincian tentang kunjungannya baru-baru ini ke Odessa, di mana dia mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, berpartisipasi dalam Hari Angkatan Laut Ukraina dan mengunjungi prajurit yang terluka di rumah sakit militer.

Dia memuji keberanian luar biasa yang ditunjukkan oleh militer dan warga sipil Ukraina dalam perjuangan mereka melawan pasukan Rusia.

"Meski Ukraina mengalami kekalahan dan perlawanan, kekuatan Rusia masih jauh dari habis; dan jika Putin menang, dia tidak akan berhenti di Ukraina," dia memperingatkan.

Dia menekankan urgensi situasi tersebut dengan mengumumkan percepatan pengiriman bantuan yang dijanjikan oleh pemerintah sebelumnya, serta pengenalan paket dukungan baru yang mencakup amunisi, rudal anti-lapis baja, kendaraan ranjau dan senjata artileri.

Dia juga menegaskan komitmen sebesar 3 miliar poundsterling (sekitar Rp62,7 triliun) setiap tahunnya kepada Ukraina, sebuah janji yang akan terus berlanjut "selama dibutuhkan."

Selain itu, dia menyoroti Perjanjian Dukungan Industri Pertahanan baru yang ditandatangani dengan Zelenskyy, yang bertujuan untuk memanfaatkan pembiayaan ekspor dan investasi untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina.

Untuk mengatasi lanskap strategis yang lebih luas, Healey meluncurkan Tinjauan Pertahanan baru, yang dipimpin oleh mantan sekretaris jenderal NATO George Robertson.

Tinjauan tersebut, yang digambarkan sebagai yang pertama di Inggris, akan menilai ancaman saat ini, kemampuan yang diperlukan, kondisi angkatan bersenjata dan sumber daya yang tersedia.

"Permintaan saya adalah agar Tentara memainkan peran sepenuhnya dalam peninjauan ini," kata Healey, menyerukan partisipasi aktif dan ide-ide inovatif.

"Ini adalah tinjauan yang akan dilakukan, bukan untuk pertahanan. Ini adalah tinjauan yang diinginkan oleh pasukan kita, layak diterima masyarakat, dan dibutuhkan oleh negara kita," katanya.

Ke depannya, Healey juga mengumumkan kepemimpinan Satuan Tugas Operasi Khusus NATO di Inggris mulai tahun 2026.

"Tantangan besar, tanggung jawab besar, peluang besar bagi Tentara sebagai bagian dari Satu Pertahanan dan aliansi yang lebih kuat untuk masa depan," tutupnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: NATO: Lebih dari 500.000 tentara dalam siaga tinggi
Baca juga: Menlu Jerman: Terlalu "naif" jika menolak penempatan rudal AS
Baca juga: NATO menunjuk mantan Wakil Sekjen sebagai perwakilan untuk Ukraina

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024