Di sini anak perlu dilibatkan agar mereka semangat, bahwa program yang dibuat ini juga untuk mereka

Solo (ANTARA) - Sebanyak 60 anak penyintas kanker terlibat dalam Projek Mahakarya Batik Humanity in Harmony untuk menyambut Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2024.

Ketua Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) Sallyana Sorongan pada kegiatan membatik bersama dalam rangka Mahakarya Batik Humanity in Harmony di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan anak-anak tersebut diajak untuk ikut membatik pada kain dengan panjang 50 meter.

Untuk di Kota Solo, lanjutnya, ada sebanyak 20 anak yang membatik sepanjang 15 meter. Sisanya akan dibagi untuk kegiatan serupa di Jakarta dan Yogyakarta.

"Di Jakarta akan melibatkan 25 anak dan di Yogyakarta sebanyak 15 anak," katanya.

Nantinya kain 50 meter yang sudah dipenuhi oleh karya batik akan dipamerkan di Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober 2024.

Baca juga: Batik Pelangi perjuangkan hak diagnosis bagi anak berpenyakit langka

Ia mengatakan pada kegiatan tersebut sekaligus menghimpun dana untuk pengobatan anak-anak penderita kanker tersebut.

"Di sini anak perlu dilibatkan agar mereka semangat, bahwa program yang dibuat ini juga untuk mereka," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Pengageng Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Kami di Mangkunegaran hanya sedikit membantu acara ini. Kami berterima kasih kepada Yayasan Kanker Indonesia dan Lions Club yang sudah menyelenggarakan acara ini," katanya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Perlu langkah nyata lestarikan batik

Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan harmonisasi antara kesenian dan kemanusiaan.

"Adik-adik ini menjadi inspirasi dan contoh perjuangan. Ini hal yang menginspirasi. Adik-adik ini pahlawan sesungguhnya bagi saya. Harapannya kegiatan ini membawa kebahagiaan dan pengalaman bagi adik-adik," katanya.

Presiden Lions Club Solo Vonny Nugroho mengatakan sudah beberapa tahun terakhir melakukan kerja sama dengan YKAI. "Termasuk kaitannya untuk mencari dana untuk keberlangsungan mereka. Pada prinsipnya kami mendukung kegiatan yang bersifat sosial dan pengabdian pada masyarakat," katanya.

Baca juga: Pakar imbau anak muda ubah gaya hidup pemicu kanker

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024