Beijing (ANTARA) - Pemerintah China berharap pertemuan para menteri luar negeri (menlu) negara-negara anggota ASEAN dengan para mitranya, termasuk dalam pertemuan ASEAN Plus Three (ASEAN+China, Korea Selatan, dan Jepang) dapat mendorong stabilitas kawasan Asia Timur.
Jubir Kemlu China Mao Ning pada Selasa (23/7) mengatakan pemerintahnya berharap pertemuan itu akan membangun konsensus dan landasan politik bagi pertemuan para pemimpin negara pada Oktober tahun ini dalam kerangka kerja sama Asia Timur.
Mao menyebutkan bahwa Menlu China Wang Yi pada 25-27 Juli akan menghadiri pertemuan para menlu dalam rangkaian ASEAN-China, East Asia Summit (EAS) ke-14, ASEAN Plus Three, serta Forum Regional ASEAN (ARF) ke-31 di Vientiane, Laos.
Meski terjadi perlambatan ekonomi global serta konflik geopolitik, kata Mao, Asia Timur secara umum stabil dan ekonomi regional juga mengalami kemajuan yang stabil.
"Menjadikan kawasan ini tetap menjadi mesin pembangunan dan pelopor kerja sama adalah keinginan bersama masyarakat dari berbagai negara di kawasan ini," ujarnya saat konferensi pers di Beijing.
Jubir menyampaikan bahwa China siap bekerja sama dengan negara-negara regional lainnya untuk memajukan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai, juga berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran regional.
"Selain itu kami berharap ada percepatan negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas China-ASEAN 3.0, menggalang kerja sama 'Belt and Road' yang berkualitas tinggi, menyukseskan Tahun Pertukaran Rakyat China-ASEAN dan membina komunitas China-ASEAN yang lebih erat," kata Mao.
Pada rangkaian pertemuan itu, menurut Mao, China juga akan membicarakan upaya menerapkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional yang berkualitas tinggi serta menjaga rantai industri dan pasokan regional tetap stabil dan tanpa hambatan.
China juga ingin memperluas kerja sama industri baru, memajukan integrasi ekonomi regional, dan mendukung globalisasi ekonomi yang bermanfaat secara universal dan inklusif.
"Sekaligus dengan tegas mendukung persatuan ASEAN dan pembangunan Komunitas ASEAN," ujar jubir.
China, katanya, menjunjung tinggi arsitektur regional yang terbuka dan inklusif dengan ASEAN sebagai pusatnya, mendorong dunia multipolar yang setara dan teratur, serta memberikan lebih banyak stabilitas dan energi bagi kawasan.
ASEAN (Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara) beranggotakan 10 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Baca juga: China dan anggota ASEAN bentuk aliansi inovasi iptek untuk durian
Baca juga: Menlu China minta ASEAN waspadai intervensi NATO
China, ASEAN gelar forum penguatan kerja sama pengentasan kemiskinan
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024