Sistem bio flog atau kolam ikan buatan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan yang tidak produktif, dapat dimanfaatkan mengembangkan ikan nila,
Mamasa (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Bahtiar Baharuddin memberikan bantuan bibit nila sebanyak 2.000 ekor kepada petani di Kabupaten Mamasa untuk dikembangkan.
"Mamasa sangat cocok untuk mengembangkan budidaya air tawar sehingga bantuan ikan nila ini diberikan kepada petani di Mamasa," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin dalam keterangan persnya, di Mamasa, Selasa.
Ia mengatakan, Kabupaten Mamasa yang terletak di pegunungan Sulbar memiliki sumber daya air melimpah sehingga budi daya air menjanjikan untuk dikembangkan masyarakat meningkatkan kesejahteraannya.
"Pemprov Sulbar akan menggali potensi yang dimiliki Kabupaten Mamasa, di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, termasuk budidaya ikan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan ekonomi daerah," katanya.
Menurut dia, Pemprov Sulbar akan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan di Mamasa, untuk dialihfungsikan menjadi areal mengembangkan budi daya air tawar, karena lebih menjanjikan meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Sistem bio flog atau kolam ikan buatan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan yang tidak produktif, dapat dimanfaatkan mengembangkan ikan nila," katanya.
Menurut dia, pengembangan budi daya ikan air tawar tersebut, juga sebagai antisipasi untuk menghentikan budaya masyarakat dengan merusak hutan untuk membuka lahan perkebunan, karena dapat mengakibatkan bencana banjir dan longsor.
Gubernur menyampaikan, hutan lindung di Mamasa hanya tersisa sekitar 62 persen dari luas wilayahnya, sehingga tidak boleh dirusak lagi untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian baru, karena akan mengakibatkan bencana.
"Budi daya ikan air tawar menjadi alternatif usaha ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yakni budi daya ikan air tawar," katanya.
Ia mengatakan, selain budi daya ikan air tawar, Pemprov Sulbar juga akan meningkatkan sektor peternakan di Mamasa sebagai alternatif ekonomi dengan mengembangkan ternak sapi.
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024