Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes dan PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur melakukan skrining kesehatan bagi siswa baru jenjang SD guna mengetahui kondisi kesehatan anak didik.
Koordinator UKS Puskesmas Sukosari Dinkes dan PPKB Kota Madiun, Fauzia Kusdianarwati mengatakan, skrining kesehatan menyasar seluruh sekolah tingkat SD/MI negeri maupun swasta di Kota Madiun, oleh puskesmas masing-masing wilayah. Skrining itu penting, agar siswa tetap terjaga kesehatannya.
"Hasilnya rata-rata bermasalah di gigi, jadi banyak yang berlubang karena mungkin kesadaran anak dan orang tua untuk kesehatan gigi masih kurang. Kemudian serumen atau kotoran telinga yang menyumbat, kalau kotorannya banyak kita rujuk ke puskesmas untuk dibersihkan," ujar Fauzia saat melakukan skrining di SDN 02 Kartoharjo, dan SDN 03 Kanigoro, Selasa.
Adapun, skrining kesehatan itu meliputi pemeriksaan mulut dan gigi, telinga, rambut, kuku, dan kesehatan secara umum. Seperti tes buta warna, tinggi badan, berat badan, hingga visus mata atau ketajaman melihat.
Ia menjelaskan, skrining kesehatan kali ini juga bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) 2024. Karena itu ia berpesan kepada orang tua yang memiliki balita, maupun anak usia sekolah untuk lebih sadar lagi terhadap kesehatan anak-anaknya.
"Kita sebagai orang tua harus 'update' terus, mencari tahu apa ilmu kesehatan yang baru, karena ilmu kesehatan itu selalu berkembang. Bagaimana merawat dan menjaga kesehatan anak, dimulai dari pemberian nutrisi, cara serta waktu yang tepat menggosok gigi, dan lainnya," katanya.
Ia menambahkan pemantauan kesehatan terhadap peserta didik menjadi penting. Sebab, skrining kesehatan adalah langkah awal yang krusial dalam mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh siswa.
"Dengan demikian, tindakan pencegahan dan perawatan dapat diberikan segera," kata dia.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024