Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadikan tahun 2014 sebagai "Tahun Infratsruktur" dalam pembangunan provinsi tersebut.
Anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang dialokasikan dalam APBD 2014 mencapai Rp1,2 triliun.
Dari jumlah itu, sekitar Rp982 miliar di antaranya diperuntukkan bagi pembangunan dan peningkatan jalan serta jembatan yang tersebar di berbagai titik.
Alokasi anggaran yang pengelolaannya di bawah tanggung jawab Dinas Bina Marga Jawa Tengah tersebut mengalami peningkatan cukup siginifikan.
Jika pada tahun 2013 alokasi anggaran untuk peningkatan kualitas jalan dan jembatan hanya sekitar Rp600 miliar, tahun ini naik jadi Rp982 miliar.
Mantapnya kualitas jalan dan jembatan tidak lepas dari perannya sebagai faktor pengungkit ekonomi wilayah ini.
Meski demikian, jalan dan jembatan bukan satu-satunya bidang yang jadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam "Tahun Infrastruktur" ini.
Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso menilai masih ada bidang infrastruktur lain yang juga perlu mendapat perhatian Gubernur Ganjar Pranowo.
Beberapa bidang yang relatif penting dan harus mendapat perhatian tersebut, antara lain pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, pelabuhan di Kendal dan Rembang, serta pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api.
Untuk Bandara Ahmad Yani, dia menilai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum optimal dalam mendorong bandara yang terletak di Ibu Kota Provinsi Jateng.
"Sebagai bandara yang berada Ibu Kota Provinsi Jateng, Ahmad Yani relatif tertinggal dibanding bandara-bandara yang lain," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Padahal, menurut dia, sejak beberapa tahun lalu telah direncanakan pengembangan bandara yang hingga saat ini belum terlihat pelaksanannya.
Meski tidak dibiayai dengan APBD Jawa Tengah, dia meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pemerintah pusat dan PT Angkasa Pura I untuk merealisasikan pengembangan itu.
Oleh karena itu, perlu ketegasan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya realisasi pengembangan bandara tersebut.
Kurangi Beban Jalan
Bidang infrastruktur lain yang tidak kalah penting dan harus memperoleh perhatian pemerintah provinsi, yakni jalur kereta api.
Hadi mendukung upaya pemerintah provinsi yang akan menghidupkan kembali sejumlah jalur KA yang selama ini mati.
"Sekarang sudah dimulai, dibuka rute kereta dari Purwokerto ke Semarang," katanya.
Ia menilai terdapat sejumlah jalur-jalur penting yang mendesak untuk kembali "dibangunkan" untuk mengurangi beban jalan raya.
Menurut dia, beban yang harus ditanggung sejumlah ruas jalan utama di Jawa Tengah sudah melebihi batas kemampuan.
Hal tersebut, kata dia, akhirnya menimbulkan terjadinya kemacetan lalu lintas.
Salah satu rute KA yang mendesak untuk diaktifkan kembali, lanjut dia, yakni jalur menuju Magelang.
"Jalan utama menuju ke selatan sudah sangat padat, sehingga perlu alternatif untuk memecah beban jalan tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah Urip Sihabuddin mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya telah menyiapkan program kerja yang berkaitan dengan optimalisasi infrastruktur.
Menurut Urip terdapat dua fungsi utama yang menjadi perhatian dari pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah, yakni pengembangan pariwisata serta mengurangi beban kepadatan jalan raya.
Untuk pengembangan Bandara Ahmad Yani, kata dia, realisasi pengembangannya akan dilakukan mulai tahun ini.
Pada tahap pertama, telah dilaksanakan lelang pengerjaan jalan masuk yang merupakan akses menuju bandara.
"Lelang sudah dilaksanakan Januari 2014 dan mulai dikerjakan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa akses masuk menuju bandara tersebut cukup vital untuk pengembangan tahap-tahap selanjutnya.
Pada tahap II, kata dia, akan segera dilelangkan pembangunan terminal serta "appron" bandara.
"Setelah jalan masuk siap, tahap selanjutnya sudah bisa jalan," tambahnya.
Adapun untuk "penghidupan" kembali sejumlah jalur KA yang mati, lanjut dia, pada tahun ini telah dimulai.
Ia mengungkapkan terdapat dua jalur KA yang akan dihidupkan kembali pada tahun ini, yakni jalur Stasiun Semarang Gudang menuju Pelabuhan Tanjung Emas serta dari Stasiun Kedung Jati menuju Stasiun Tuntang.
Dinas Perhubungan bersama PT KAI juga mulai melakukan studi tentang pengaktifan kembali jalur KA dari Stasiun Bedono menuju Secang, Magelang.
"Jika jalur-jalur ini kembali aktif, arus barang bisa diangkut dengan kereta menuju Pelabuhan," katanya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan rencana penyiapan infrastruktur yang akan serius dilaksanakan pada tahun ini.
(I021*D007)
Oleh I.C. Senjaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014