Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan menempatkan enam petugas di kawasan Mampang arah Kuningan hingga Warung Buncit untuk mengurai kemacetan di wilayah itu.
 
"Kami menempatkan di setiap simpang ada dua orang, jadi total enam petugas yang ditempatkan," kata Kasudin Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Bernard Octavianus Pasaribu saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
 
Bernard mengatakan, keenam petugas tersebut mengatur arus lalu lintas mulai pukul 6.30 hingga 10.00 atau 11.00 WIB.
 
Pihaknya tidak melakukan rekayasa lalu lintas lantaran sudah menempatkan petugas untuk membantu mengurai kemacetan. "Cuma kita bantu penempatan petugas di lokasi," ujarnya.
 
Pemilihan rentang waktu adanya petugas tersebut lantaran kawasan Mampang diketahui mengalami kemacetan hanya pada hari kerja.

Baca juga: Jakpus koordinasi Dinas Perhubungan tertibkan perlintasan KA Roxy
 
Selain itu, penyebab kemacetan di kawasan itu lantaran adanya pengerjaan program dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI dan Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
 
"Itu kemacetan karena ada kegiatan SDA dan Dinas Bina Marga di Jalan Rasuna Said, Denpasar Raya dan lampu merah Jalan Gilimanuk tapi sekarang sudah lancar," ujarnya.
 
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Yunita Rungkat menambahkan penyebab adanya kemacetan di kawasan itu juga bisa disebabkan durasi lampu pengatur lalu lintas.
 
"Tadi pagi lampu merah dari arah Rasuna Said belok kiri mengarah Jalan Gilimanuk terlalu cepat lampu merahnya, sekarang sudah normal," ujar Yunita.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada pukul 16.04 WIB dipastikan perempatan Jalan Gilimanuk, Jalan Denpasar dan depan Gedung Rajawali Nusantara Indonesia sudah kembali terkendali dan lampu merah normal.

Baca juga: Proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan tertunda penyelesaiannya
 
Sepanjang jalan di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Setiabudi (Jakarta Selatan) menjadi macet imbas proyek galian dan revitalisasi trotoar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
Pembangunan sistem saluran penghubung (Phb) Patra itu dilakukan di Jalan Denpasar dan Jalan Taman Patra, Setiabudi, yang dilakukan pada 29 April-25 Oktober 2024.
 
Tujuan proyek saluran untuk mengurangi genangan di Jalan Gatot Subroto depan Dinas Pendidikan, Jalan Denpasar Raya dan depan Kementerian Ketenagakerjaan segmen Jalan Taman Patra.
 
Kemudian, penataan trotoar yang ditata ini melintang dari Simpang Gatot Subroto hingga Jalan Setiabudi Utara Raya dengan panjang kurang lebih 3.090 meter dan selebar 2,5-5 meter.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024