Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat memaknai Hari Anak Nasional (HAN) 2024 sebagai 
momentum bersama untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat sekaligus mencegah angka stunting di wilayah tersebut.
 
"Hari Anak merupakan momen penting yang mengingatkan kita bahwa anak selain penerus keluarga juga generasi penerus bangsa," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Karena itu, dia mengingatkan ​​​​perlunya menghormati dan melindungi serta memenuhi hak anak-anak yang menjadi kunci kemajuan keluarga dan bangsa di masa depan.
 
Dalam penurunan angka stunting, Pemerintah Kota Jakarta Pusat melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting telah melakukan aksi konvergensi intervensi (percepatan layanan) stunting mulai 2021.

Baca juga: Pemkot Jakpus bentuk Tim Audit Penanganan Stunting 2024
 
Tindakan spesifik bidang kesehatan antara lain pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri secara rutin di sekolah dan pelaksanaan skrining anemia dan pengobatan yang terindikasi. Selain itu pelayanan skrining dan edukasi kesehatan kepada calon pengantin di Puskesmas serta pemeriksaan ibu hamil secara terpadu.
 
Lalu, pemberian tablet tambah darah dan pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), pemantauan tumbuh kembang balita, pemberian imunisasi dasar lengkap, dan pelaksanaan kelas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di Posyandu.
 
Kemudian, pemberian vitamin A kepada balita di posyandu dan makanan tambahan bagi balita yang mengalami kenaikan berat badan kurang (weight faltering), gizi kurang serta pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) bagi balita stunting di RSUD setempat.
 
Sedangkan intervensi bidang non kesehatan yang dilakukan Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat antara lain pelaksanaan pemberian pangan olahan ikan oleh Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP).

Baca juga: Pemkot Jakpus berhasil turunkan angka stunting

Lalu pemberian jaminan sosial bagi balita stunting atau tengkes yang masuk dalam sasaran dan edukasi pola asuh kepada sasaran oleh Sudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP).
 
"Jakarta Pusat juga melaksanakan program Jakarta Bergerak Atasi Stunting (Jakarta Beraksi) melalui bantuan CSR kepada balita stunting dan balita masalah gizi lainnya dalam untuk memenuhi kebutuhan gizi primer," ujar Rismasari.
 
Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) terkait bidang kesehatan antara lain edukasi pada keluarga seperti pemberian ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di posyandu.

Selanjutnya skrining kesehatan usia sekolah, pemberian vitamin A, vaksinasi, pemberian PMT dan rujukan bagi balita yang bermasalah gizi.
 
"Selain itu ada juga penyediaan area bermain bagi anak serta sarana disabilitas bagi anak berkebutuhan khusus di fasilitas kesehatan," ujar Rismasari.

Baca juga: 10 kelurahan di Jakarta Pusat masuk prioritas penanganan stunting
 
Berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang telah tervalidasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita.
 
Rismasari menyebutkan, orang tua merupakan percontohan bagi anak sehingga anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
 
Sebagai orang tua perlu memperlihatkan kepada anak bahwa bunda dan ayah rajin olahraga dan mengonsumsi makanan sehat secara konsisten serta mau mendengarkan pendapat anak.

"Memberikan pesan melalui perbuatan akan lebih berkesan bagi anak daripada sekadar perintah atau omelan," kata Rismasari.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024