Bukittinggi (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Syofia Dasmauli, mengatakan kabut asap yang menyelimuti kota di Sumatera Barat itu semakin hari semakin tebal.
"Saat ini mata mulai dirasakan perih dan tenggorokan terasa sakit dari dampak kabut asap itu," kata Syofia Dasmauli di Bukittinggi, Rabu.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar telah mengukur tingkat pencemaran udara akibat asap kebakaran lahan itu.
"Hasil pengukuran kadar pencemaran udara tersebut masih belum dapat diketahui. Meski demikian, warga diminta memakai masker saat keluar rumah," katanya.
Ia mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Bukittinggi tersebut sudah berlangsung dua pekan. "Dua hari ini lah yang baru dirasakan kabut asap sangat tebal hingga membuat mata perih dan tenggorokan sakit," katanya.
Berhubung kabut asap hingga saat ini masih menyelimuti kota itu, ia meminta, warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan minum lebih banyak air putih.
Kabut asap dapat menyebabkan penyakit ISPA karena membawa partikel-partikel melalui udara sehingga menggangu saluran pernafasan saat terhirup.
Ia menyarakan agar warga memakai masker jika keluar rumah. "Memakai masker setidaknya dapat meminimalisir penyakit ISPA dari dampak kabut asap," katanya.
Pewarta: Hamriadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014