Bidang-bidang potensial kerja sama mencakup "pelatihan, dukungan logistik, dan layanan perbaikan untuk Sistem Pesawat Tanpa Awak Taktis yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina," kata pernyataan tersebut.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa para pihak juga akan mengeksplorasi kemungkinan Antonov, anak perusahaan dari kelompok pertahanan milik negara Ukraina Ukroboronprom, untuk memberikan dukungan teknik bagi Boeing.
"Perjanjian ini membawa tingkat peluang yang benar-benar baru untuk menerapkan solusi terbaru dan paling efektif – selain kemungkinan proyek-proyek masa depan dengan Boeing di industri kedirgantaraan dan pertahanan," kata CEO Antonov Ievhen Gavrylov, sebagaimana dikutip dalam pernyataan tersebut.
Baca juga: AS akan pasok puluhan sistem pertahanan udara tambahan untuk Ukraina
Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan finansial mereka ke Kiev sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Kremlin memperingatkan agar pengiriman senjata ke Kiev dihentikan, dengan mengatakan hal tersebut akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.
Pejabat Rusia juga telah memperingatkan bahwa setiap kargo yang mengandung senjata untuk Ukraina akan menjadi sasaran yang sah bagi serangan Rusia.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Blinken dan Stoltenberg bahas 'jembatan' keanggotaan NATO bagi Ukraina
Penerjemah: Primayanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024