Ketua Umum Alap-Alap Jokowi Muhammad Isnaini dalam siaran resminya yang diterima di Jakarta, Selasa, menjelaskan Presiden RI Joko Widodo — sebagai patron organisasi itu — dijadwalkan hadir untuk membuka acara tersebut.
“Munas ini bukan sekadar seremonial. Kami sangat serius mengelola jaringan relawan dengan meletakkan ideologi Jokowisme, yakni ideologi kebangsaan yang mengandung nilai-nilai keteladanan kerja untuk rakyat,” kata Isnaini.
Dia meyakini ideologi Jokowisme menjadi ruh utama bagi organisasi dan para relawan yang tergabung dalam Alap-Alap Jokowi.
“Kami tidak ingin relawan hanya menjadi pasukan hore tatkala ada pesta demokrasi, tetapi mereka adalah bagian anak-anak bangsa yang mestinya menjadi motor penggerak masyarakat, ikut berdaya dalam membangun bangsa tanpa harus menunggu momen pilpres atau pilkada. Inilah yang secara sistematis kami bangun, mudah-mudahan sesuai harapan,” kata dia.
Oleh karena itu, dalam Munas nanti, Alap-Alap Jokowi bakal menghadirkan sejumlah pemateri yang memberi pembekalan mengenai pemberdayaan masyarakat. Isnaini menyebut gerakan pemberdayaan itu merupakan salah satu implementasi ideologi Jokowisme.
“Kami selalu mengingatkan diri, bahwa kepada pemerintahan nantinya, yang kami lakukan adalah pendekatan program, bukan pendekatan person-to person yang sifatnya individual,” kata Ketua Umum AAJ.
Dia melanjutkan pedesaan juga bakal menjadi sorotan dalam musyawarah nasional itu, karena 90 persen anggota AAJ ada di pedesaan.
“Dalam bentuk yang sederhana, seluruh posko relawan AAJ akan kami kembangkan menjadi Posko Literasi Desa, syukur-syukur bisa menjadi Pusat Literasi Desa,” kata dia.
Isnaini menyebut dalam acara musyawarah nasional itu, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi, juga diundang untuk menyampaikan pidato politik.
Munas ke-1 Alap-Alap Jokowi dijadwalkan digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, dan rencananya dihadiri 2.000 peserta, yang merupakan perwakilan posko Alap-Alap Jokowi di seluruh daerah Indonesia.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
